Jelang Pilkada 2024, Presiden Prabowo, Wapres Gibran, hingga Kapolri Beri Pesan Damai

inNalar.com – Presiden Prabowo memberikan pesan damai menjelang Pilkada 2024. Pesan ini disampaikan Gibran selaku wapres ketika memimpin apel di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2024).

Pada saat itu, Gibran mengingatkan agar masyarakat tidak terpecah hanya karena perbedaan pendapat dan pilihan politik. Apalagi sampai menimbulkan korban jiwa.

Gibran juga menyampaikan bahwa perbedaan pilihan itu wajar dan perbedaan pendapat itu lumrah.

Baca Juga: Dampak Positif-Negatif Program 3 Juta Rumah Besutan Prabowo Subianto

Justru perbedaan-perbedaan itulah yang mewarnai demokrasi di negeri ini dan akan mendewasakan demokrasi.

Tidak hanya kepada masyarakat, Gibran juga meminta Badan Pengawas Pemilu memastikan setiap warga dapat menaati masa tenang yang berlangsung pada Minggu, 24-26 November 2024.

Hingga hari terlaksananya Pilkada tanggal 27 November 2024, harus dipastikan terdapat pengawasan secara ketat di tempat pemilihan.

Baca Juga: Pembangunan Flyover Sei Ladi di Batam Akan Tuntas Akhir Tahun Ini! Anggaran Rp132 Miliar Ga Sia-Sia

Jika terdapat sengketa dalam pemilu, Bawaslu harus mengawal penuh dan memastikan semua pihak dapat ditunaikan haknya. Selain itu juga dapat mengajukan gugatan sesuai peraturan.

Tidak hanya pesan dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memberikan pesan menjelang Pilkada ini.

Mengingat telah terjadi insiden pembacokan yang mengakibatkan kematian salah satu saksi pasangan calon bupati di Sampang, Jawa Timur.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Berpotensi Buat APBN Defisit hingga Lumpuhkan Sektor Pendidikan

Mengulas sedikit insiden tersebut, korban bernama Jimmy yang merupakan pendukung pasangan calon Pilkada Kabupaten Sampang Slamet Junaidi- Ahmad Mahfudz (Jimad) dinyatakan meninggal karena dibacok.

Diketahui pada tanggal 18 November 2024, Korban dikeroyok oleh beberapa orang menggunakan senjata sejenis clurit.

Kejadian terjadi sepulangnya dari pertemuan bersama paslon Jimad. Lalu beberapa warga mendatangi pendukung Jimad dengan membawa senjata.

Baca Juga: Masih Ada Harapan, Pemerintah Siapkan Skema untuk Tenaga Honorer yang Tidak Lolos Seleksi PPPK 2024

Korban Jimmy yang menemui beberapa oknum tersebut dalam keadaan tangan kosong, langsung dikeroyok dan meregang nyawa.

Mendengar hal tersebut, Kapolri menyampaikan pesan kepada semua pihak untuk tetap menjaga kedamaian antar warga dan tidak ingin kejadian serupa terulang kembali.

Kapolri mengimbau semua pihak untuk menjadikan Pilkada 2024 sebagai pemilihan yang berkualitas dan mengingatkan agar semua pihak menjaga ketertiban.

Baca Juga: Pajak PPN Tahun 2025 Akan Naik 12 Persen: Jadi Paling Tinggi se-Asean

Kapolri juga telah memerintahkan jajarannya untuk memetakan daerah-daerah yang memiliki potensi risiko tinggi dalam Pilkada 2024.

Daerah-daerah tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kategori: sangat rawan, rawan, dan kurang rawan.

Ia juga menekankan pentingnya memberikan perhatian lebih pada wilayah yang memiliki dua pasangan calon.

Sebab, jika tidak dikelola dengan baik, hal tersebut berpotensi menimbulkan masalah.

Terutama di wilayah Madura yang tergolong sangat rawan, kami akan menambah personel dan menyesuaikan pola pengamanannya.

Selain itu, beberapa daerah yang hanya memiliki satu pasangan calon juga tetap menjadi perhatian khusus.

Pilkada serentak 2024 mencakup 508 Kabupaten/Kota dan 37 Provinsi, menjadikannya Pilkada terbesar yang pernah diselenggarakan.*** (Aliya Farras Prastina)

 

Rekomendasi