Jelang Lebaran 2025, Harga Daging Sapi di Pasar Induk Gedebage Bandung Melonjak Jadi Segini

inNalar.com – Seolah menjadi tradisi yang lebih pasti dari hilal lebaran 2025, harga daging sapi di Pasar Induk Gedebage, Kota Bandung kembali meroket. Kali ini, angka fantastisnya menembus Rp 140 ribu per kilogram.

Eits, tapi tenang, ya! Lonjakan harga ini disebut masih dalam batas ‘normal’ karena masih berada di bawah harga eceran tertinggi (HET), kok.

Tidak hanya itu, biaya jagal pun ikut naik, dari Rp 3.000 jadi Rp 5.000 per kilogram. Maklum, bukan hanya harga sapi yang punya momen ‘naik pangkat’ setahun sekali, tukang jagal pun tidak mau ketinggalan.

Baca Juga: Obrolan Canggung Menghantui? Ini Jurus Ampuh Agar Tak Mati Gaya saat Silaturahmi Lebaran

Kenaikan harga daging sapi menjelang lebaran seolah menjadi fenomena tahunan yang tidak pernah luput dari perhatian.

Dengan kepekaan pasar ala pedagang kawakan, Yaman, salah seorang pedagang setempat meyakini bahwa tren ini masih akan berlanjut.

Berdasarkan pengalamannya dari tahun ke tahun, kenaikan rata-rata berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per kilogram, dan pada puncaknya saat hari lebaran, harga bisa mencapai Rp 150.000 per kilogram.

Baca Juga: Spektakuler! Warga Jombang Punya Tradisi Unik Lebaran Paling Beda di Jawa Timur Loh

Namun, sebagaimana siklus yang selalu berulang, harga diperkirakan akan kembali turun setelah euforia perayaan mereda, seakan memberikan harapan bahwa kondisi pasar akan kembali stabil.

Untuk memastikan harga bapokting (bahan pokok dan barang penting) tetap terkendali, Satgas Pangan Polda Jabar bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Gedebage Bandung.

Direktur Ketersediaan Bapanas, Indra Wijayanto, menyebut harga daging sapi masih sesuai dengan regulasi.

Baca Juga: Harga Bahan Pangan di Jakarta Selatan Meroket Jelang Lebaran, Begini Pendapat Bapanas

Harga daging sapi untuk konsumen telah ditetapkan di angka Rp 140 ribu per kilogram. Paha belakang sesuai dengan harga tersebut, sementara paha depan sedikit lebih murah di Rp135 ribu.

Indra, yang sudah kenyang menghadapi siklus tahunan ini, menyebutkan bahwa beberapa hari ke depan, harga bisa saja naik hingga Rp 145 ribu. Meski begitu, masyarakat diminta tetap tenang, karena stok daging dalam kondisi aman.

Sebuah pernyataan yang tentu terdengar meyakinkan, meskipun seperti yang sudah sering terjadi, hukum ekonomi tetap bekerja sebagaimana mestinya; permintaan meningkat, harga pun ikut melambung.

Tidak hanya soal daging, Indra juga menjamin bahwa stok beras masih berlimpah. Dengan nada penuh optimisme, ia menegaskan bahwa Gudang Bulog saat ini menyimpan 230 ribu ton beras.

Selain itu, Indra juga menyebutkan bahwa untuk harga gula masih cenderung stabil di Rp17.500 per kilogram, sementara minyak goreng yang sempat ‘nakal’ di harga Rp17-18 ribu kini siap dijual sesuai HET, yakni Rp15.500.

Baca Juga: Bikin Merinding! Ritual Sakral Grebeg Syawal di Keraton Yogyakarta Jadi Ajang Rebutan Gunungan

Dirkrimsus Polda Jabar, Kombes Pol Ade Sapari, menyebut bahwa harga bahan pokok di Pasar Gedebage cenderung stabil dari awal Ramadan hingga sekarang. Bahkan, beberapa barang seperti beras, gula, dan minyak goreng mengalami sedikit penurunan harga.

Meski harga bahan pokok terpantau stabil, Ade tetap menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan pasar. Ia memberikan peringatan keras kepada para pedagang agar tidak menaikkan harga secara sepihak demi keuntungan pribadi.

Menurutnya, stabilitas harga harus tetap dijaga agar masyarakat tetap bisa menjangkau kebutuhan pokok, terutama menjelang momen lebaran yang identik dengan lonjakan permintaan.

Baca Juga: Dihujani Pertanyaan Nyinyir Saat Lebaran? Begini Trik Jitu dan Counter Attack yang Elegan!

Jadi, apakah harga daging akan terus naik hingga mendekati harga emas? Ataukah setelah lebaran, semuanya akan kembali normal seperti tidak pernah terjadi apa-apa?

Yang jelas, tradisi kenaikan harga ini selalu kembali, sama seperti ketupat, opor ayam, dan pertanyaan kapan nikah saat kumpul keluarga. ***