Jejak Telapak Kaki Raksasa di Tapaktuan, Mitosnya Berkaitan Dengan Sepasang Naga dan Pertapa

inNalar.com – Wilayah Aceh menyimpan banyak mitos yang menarik untuk diikuti. Salah satunya adalah mitos tentang Tapak Tuan yang ada di Aceh Selatan.

Jika mau berencana berlibur ke Aceh, mengunjungi Tapaktuan yang ada di Aceh Selatan bisa jadi pilihan menarik.

Pasalnya disana terkenal dengan wisata bahari yang memukau. Hal ini karena Tapaktuan terletak di kaki pegunungan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan, Desa Terbasah di Dunia dengan Hujan Abadi Ternyata Bukan Bogor

Jaraknya sendiri terbilang jauh dari ibu kota Banda Aceh, yakni 500 km. Namun lelah perjalanan akan terbayar dengan panorama alam sesampainya di Tapaktuan.

Salah satu yang menjadi daya tarik adalah telapak kaki raksasa yang ada di bibir pantai. Ukuran dari telapak kaki tersebut memiliki lebar 2,5 meter dengan panjang 6 meter.

Kota Tapaktuan juga mendapat julukan yang unik, yakni Kota Naga. Alasan dibalik pemberian julukan tersebut tidak lepas dari legenda Putri Naga yang dipercayai oleh warga sekitar.

Baca Juga: 5 Kota/Kabupaten Terdingin di Jawa Timur, Juaranya Ternyata Bukan Lumajang yang Disebut Sebagai Negeri di Atas Awan

Cerita tentang Putri Naga juga berhubungan dengan seorang pertapa bernama Syech Tuan Tapa yang dikenal memiliki kesaktian.

Dari cerita pertapa sakti dan Putri Naga inilah yang jadi awal mula terbentuknya telapak kaki raksasa yang ada di bibir pantai.

Syech Tuan Tapa dikenal sebagi orang yang saat taat beribadah. Dirinya menghabiskan sisa hidupnya untuk berzikir dan berdoa dalam sebuah gua.

Baca Juga: Kenali Desa Kepucukan, Sebuah Desa di Dieng yang Dihapus dari Peta Akibat Tragedi Mengerikan

Disisi lain, terdapat keberadaan sepasang naga yang berasal dari Tiongkok menemukan bayi perempuan mengapung di lautan Samudera Hindia. Bayi tersebut memiliki tahi lalat di bagian perut.

Pada akhirnya, sepasang naga tersebut merawat bayi tersebut dan membawanya ke sebuah bukit yang disebut sebagai Gunung Alur Naga hingga tumbuh dewasa.

Seiring berjalan waktu, keberadaan naga dan anak perempuan sampai ke telinga raja dan permaisuri Kerajaan Asranaloka yang berada di kawasan Samudera Hindia.

Baca Juga: Pohon Whomping Willow Ternyata Ada di Lamongan, Jawa Timur! Penyuka Harry Potter Harus Tahu Tempat Ini

Raja dan Permaisuri curiga karena mereka kehilangan anak perempuan saat sedang berlayar beberapa tahun silam.

Setelah mengonfirmasi bahwa anak perempuan yang dirawat oleh kedua naga tersebut adalah anak mereka, raja dan permaisuri memintanya untuk mengembalikan anak tersebut, namun ditolak.

Setelah mendapat penolakan, sang raja dan permaisuri membawa kabur anak perempuan mereka dengan meniki kapal.

Mendapati anak perempuan dibawa lari, kedua naga tersebut menjadi marah yang berujung terjadinya pertempuran di atas laut.

Pertempuran antara sepasang naga dengan raja dan permaisuri kemudian mengusik Tuan Tapa yang diketahui sedang bersemedi.

Pada akhirnya Tuan Tapa keluar dan melangkahkan kaki kanan yang dipercaya oleh warga menjadi asal muasal telapak kaki raksasa.

Setelah Tuan Tapa turun tangan, sepasang naga tewas, dan raja dan permaisuri berhasil membawa anak mereka dengan selamat.

Namun raja dan permaisuri tersebut tidak bisa pulang karena kapal mereka rusak akibat pertempuran denga naga. Pada akkhirnya raja dan permaisuri beserta pengikutnya memilih untuk menetap yang dipercaya sebagai nenek moyang orang Aceh Selatan.

Jika tertarik untuk melihat telapak kaki raksasa tersebut, pengunjung dikenakan harga tiket sebesar Rp. 5000 per orang, dan biaya parkir Rp 5000 – 10000. Dan jam operasional mulai dari jam 8 pagi hingga 6 sore.***(Muhammad Arif)

 

Rekomendasi