

inNalar.com – Bayu Skak penulis dan sutradara lokadrama Lara Ati yang tayang di SCTV, menjawab pertanyaan soal dirinya yang mana merupakan berasal dari daerah Malang.
Tetapi kenapa lokadrama Lara Ati yang disutradarai oleh Bayu Skak mengambil tempat shooting di Surabaya? Itu sama dengan harus memilih antara dua.
Bayu Skak ditanya juga terkait harus memilih antara kelompok suporter bola Arema Malang atau Bonek Surabaya, penulis sekenario lokadrama Lara Ati itupun menjawab.
Bagi Bayu Skak, ternyata tidak perlu memilih antara keduanya, sebab condong kepada salah satunya, menurut sutradara lokadrama Lara Ati itu hanya membuat perpecahan.
Baca Juga: Wah! Farel Prayoga Naik Jet Pribadi Manggung ke Kalimantan, Ternyata Karena Demi Hal Utama Ini
Sebagaimana dilansir inNalar.com dari video yang diunggah di kanal YouTube Bayu Skak pada 15 Juni 2022 penulis skenario lokadrama Lara Ati itu lebih suka persatuan.
Awalnya Bayu Skak mengaku tidak terlalu mengerti soal bola, dirinya lalu mengisahkan bahwa bila bersama teman-temannya sedang membicarakan hal tersebut.
Maka Bayu Skak adalah orang pertama yang mengharap atau meminta ganti topik pembicaraan, jangan ngobrol bola lagi, walaupun dirinya pernah sampai ke Madrid.
Maka di markas Real Madrid Bayu Skak berfoto-foto, sekarang apabila tim itu menang maka akan diunggahnya, hanya sekedar ikut trend saja.
Baca Juga: Kunci Jawaban Matematika Kelas 5 SD Halaman 37 38: Menghitung Pembagian Bilangan Desimal
Tetapi apabila Bayu Skak ditanya faham atau tidak, maka dirinya menyatakan tidak tahu sama sekali, jadi untuk sepak bola nggak mengikuti, tapi ada hal peikiran yang penting baginya.
Menurut Bayu Skak, masalah berkarya jalankan saja. Terkait tempat lokasi shooting lokadrama Lara Ati di Surabaya baginya baik-baik saja.
Bayu Skak juga menjelaskan bahwa kondisi saat ini ada semacam polarisasi, contohnya ketika tinggal disuatu daerah maka kolaborasi dengan tempat tersebut saja.
Tidak kolaborasi dengan kota atau daerah lainnya dalam berkarya, menurut Bayu Skak terpolarisasi atau terpecah-pecah, maka dirinya pun memberi saran agar lebih baik.
Bayu Skak sendiri sebagai penulis dan sutradara lokadrama Lara Ati bila terpecah-pecah, maka dirinya mengaku tidak akan menjadi apa-apa, karena harus bekerja sendiri, tidak ada yang membantu.
Kerja sendiri dan gagal juga tak ada teman, untuk meraih hasil yang besar menurut Bayu Skak harus bersatu, dengan siapa saja, dan dari atau di kota serta daerah mana pun.
“Apa nggak malu sama kakek nenek kita, yang dulu sudah bersatu padu perang, ini buat cerita-cerita saja ya, mungkin aku bisa menceritakan ini, pertempuran 10 November,” kata Bayu Skak.***