Jawa Timur Punya Kampung Unik yang Terapung di Tengah Laut, Lokasinya 8 Km dari Probolinggo
inNalar.com – Bagi yang senang menjelajah bumi dan menikmati nuansa alam yang belum banyak terjamah, kampung unik di Jawa Timur dekat Probolinggo ini bisa menjadi wishlist sekaligus opsi baru.
Pasalnya, kampung unik ini hadir dengan konsep menawan dan terapung di tengah perairan sehingga menawarkan nuansa pemandangan laut lepas dan kehidupan masyarakat pesisir yang autentik.
Pulau menawan ini bernama Gili Ketapang, yaitu berasal dari bahasa Madura, “Gili” artinya mengalir sementara “Ketapang” merupakan nama asli daerah terapung tersebut.
Baca Juga: Unik! 97 Warga di Desa Tembalang, Semarang Kompak Berangkat Umroh Bareng Usai Nabung Selama 7 Tahun
Jika berminat untuk berkunjung, sekitar 8 kilometer dari lepas pantai utara Probolinggo, desa terapung ini bisa ditemukan di wilayah Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.
Jika berangkat dari pulau Jawa, Gili Ketapang rupanya terkoneksi langsung sehingga dapat ditempuh sekitar 30 menit, jika menggunakan perahu motor melalui Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.
Bahkan, menurut legenda setempat, Gili Ketapang dulunya sempat menyatu dengan daratan Desa Ketapang yang berada di sisi Jawa Timur.
Baca Juga: Natal Hampir Tiba! Inilah Sejarah dari Sosok Piet Hitam Si Pembantu Sinterklas Yang Kontroversial
Lantas, secara gaib, pulau tersebut seakan berjalan sendiri atau bergerak lamban ke tengah laut, karena gempa yang begitu hebat akibat letusan Gunung Semeru.
Saat ini, meskipun luas wilayahnya hanya sekitar 61 hektar, jumlah penduduk di kampung unik yang mengapung di selat Madura ini terus bertambah dari tahun ke tahun.
Bahkan, berdasarkan data BKKN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) jumlahnya pada tahun 2018 mencapai 10.260 jiwa dan 9.876 Kartu Keluarga.
Melansir kampungkb.bkkbn.go.id, pada Rabu (11/12), Gili Ketapang memiliki 8 dusun, yaitu dusun Mardian, Baiturrahman, Krajan, Gozali, Suro, Mujahiddin, Marwa dan Pesisir
Sebagian besar penduduknya yaitu berasal dari Suku Madura yang beragama Islam dan mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan.
Seperti desa pada umumnya, Gili Ketapang juga memiliki ciri khas sendiri, salah satunya tradisi petolekoran atau dikenal dengan istilah “bibibi”.
Dalam tradisi tersebut, pada hari ke-27 di bulan suci Ramadhan, masyarakat desa terapung ini pun berbelanja secara bersama-sama.
Berkaitan dengan biaya, melansir dari YouTube Bongkotan Pring, pada Rabu (11/12), seorang YouTuber melakukan perjalanan untuk mengunjungi kampung unik di Jawa Timur tersebut.
Youtuber tersebut memulai perjalanannya dari Pelabuhan Mayangan, Probolinggo, menggunakan kapal sewaan dengan biaya sekitar Rp450.000-500.000 untuk perjalanan pulang-pergi.
Namun hal tersebut terbayarkan, karena beragam hal menarik yang ditemukan, salah satunya yaitu bebas kriminalitas dan tanpa polisi lalu lintas.
Meskipun, masyarakatnya bertahun-tahun hidup terapung, namun mereka hidup disiplin dan sederhana tanpa merusak keindahan bawah laut juga kualitas air yang jernih.
Baca Juga: Tunggu 10 Tahun Lagi! Koin Kuno dengan Desain Unik Ini Bakal Diburu Kolektor di Indonesia, Harganya…
Selain itu, meskipun keterbatasan kapal pengangkut tidak dapat membawa mobil, warga setempat di pulau ini sering memanfaatkan sepeda listrik sebagai transportasi utama.
Sementara hewan-hewan peliharaan seperti kambing dibiarkan bebas berkeliaran tanpa pengawasan. Namun, tidak mengganggu ekosistem kehidupan warga.
Bahkan, dengan kereligiusan warganya yang menjunjung moralitas yang tinggi, kasus-kasus kriminal seperti halnya pencurian dan sebagainya tidak terjadi di pulau ini.
Oleh karenanya, wisatawan yang berkunjung ke sana pun dapat menikmati suasana desa yang damai, pantai berpasir putih, serta keramahan penduduk lokal.
Demikian, itulah informasi mengenai lokasi, daya tarik dan keunikan kampung unik Gili Ketapang, yang terapung di tengah selat Madura. Tertarik untuk berkunjung? *** (Gita Yulia)
Rekomendasi
