

inNalar.com – Maluku atau yang dikenal dengan sebutan kepulauan rempah memang tak ada hentinya menyuguhkan berbagai keindahan alam salah satunya di Desa Sawai.
Melansir informasi dari video di akun youtube @jelajahbumi, konon katanya, Desa Sawai menjadi salah satu desa tertua di Indonesia. Desa ini telah ada sebelum kedatangan Spanyol, Portugis dan Belanda ke tanah Nusantara.
Diketahui menurut data yang diperoleh dari laman resmi Desa Sawai Malteng, Desa ini terletak di kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah dengan luas sekitar 6754 Km2. Menariknya, dari beberapa destinasi wisata itu ada surga tersembunyi di sana yaitu Sungai Keramik.
Pesona keindahan alam Indonesia di bagian timur ini tidak akan ada habisnya untuk dibahas. Sebut saja Banda Naira yang sempat menjadi trending topik di sosial media.
Berbeda dengan Banda Naira yang mulai dikenal masyarakat luas dan menjadi daya tarik wisata, sungai Keramik justru masih asri dan belum banyak diketahui.
Sungai Keramik atau masyarakat setempat mengenalnya dengan Sungai Asinahu memang menawarkan keindahan alam sekaligus keunikan yang tidak akan ditemukan di tempat lain.
Baca Juga: DPMPD Kaltim Terus Lakukan Berbagai Upaya Bangkitkan Desa Tertinggal di Kelay, Kabupaten Berau
Sungai Keramik atau Asinahu yang memiliki kedalaman sebatas pinggang orang dewasa. Sungai ini memiliki alas berupa keramik dan membelah 2 wilayah di sekitarnya.
Asal mula nama Asinahu karena sering terjadi percampuran air asin dan air tawar saat sedang pasang. Lalu volume air sungai menjadi bertambah seiring berjalannya waktu.
Hingga saat ini Air Sungai Keramik atau Asinahu tidak pernah surut walaupun digunakan warga setempat.
Di aliran sungai ini masyarakat bisa melakukan berbagai aktivitas sehari-hari. Rutinitas seperti mandi, mencuci, tempat bermain anak atau berenang bisa dijumpai dengan mudah disini.
Meskipun demikian kondisi air di Sungai Keramik tetap jernih dan terjaga kebersihannya.
Dengan keunikan dan keindahan Sungai Keramik tak heran jika banyak dianggap mirip dengan suasana di Venezia Italia.
Air yang mengalir di Sungai Keramik bersumber dari bebatuan daerah tebing yang berada di sekitar desa Sawai. Air mengalir dengan tenang ditengah-tengah rumah warga.
Diketahui, Desa Sawai memang berada di kawasan taman Nasional Manusela dengan kondisi alam yang masih baik.
Sebagian besar, penduduk desa bekerja sebagai nelayan dan pembuat Sagu. Dimana ini menjadi pekerjaan turun temurun yang ada disini.
Selain itu, penduduknya juga mulai sadar dengan potensi wisata. Wisatawan akan diperlakukan dengan baik sehingga terjalin hubungan yang harmonis.
Dengan adanya wisatawan tentu akan mempengaruhi perekonomian warga yang ada di Desa Sawai.
Bagi kalian yang ingin berkunjung ke Desa Sawai untuk melihat keunikan sungai Keramik maka harus bersabar karena perlu melewati perjalanan yang cukup panjang.
Perjalanan yang menguras tenaga ini tentu sebanding dengan Pesona keindahan Alam yang disuguhkan oleh Desa Sawai.***