

inNalar.com – Kemacetan di Indonesia ibarat penyakit kronis yang sulit disembuhkan. Jutaan kendaraan bergerak lambat dan membuang waktu produktif setiap harinya. Salah satu titik rawan macet adalah jalur Gempol-Pandaan di Jawa Timur.
Jalur ini kerap sesak, terutama saat jam-jam sibuk. Namun, dengan hadirnya tol Gempol-Pandaan yang dijanjikan sebagai solusi ini, timbul pertanyaan berjejak di kepala: Dapatkan tol ini mengatasi kemacetan yang begitu parah?
Seperti kata pepatah, bergantung pada satu harapan itu bagai mengikatkan diri pada seutas tali yang rapuh. Sebelum tol ini beroperasi, banyak pihak yang menggantungkan harap pada tol ini agar berperan sebagai game-changer dalam mengurai kepadatan lalu lintas yang merayap lambat setiap harinya.
Baca Juga: Guru Sertifikasi Siap-Siap Terkejut! Ada Aturan Baru Terkait Tunjangan Profesi
Menurut informasi yang dilansir dari laman pu.go.id, tol dengan panjang 13,61 km ini dibangun dan dikelola oleh PT Margabumi Adhikaraya dengan total investasi besar yang berasal dari APBN serta pinjaman dari Bank Panin sebesar Rp 1,472 triliun.
Dari Gempol, pengendara bisa langsung meluncur menuju Pandaan dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun demikian, seperti dua sisi mata uang, terdapat beberapa kekhawatiran yang patut dipertimbangkan.
Ahmad Safrudin, selaku Pakar Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan, menegaskan bahwa tujuan utama tol Gempol-Pandaan adalah menyediakan jalur bebas hambatan. Namun, hal ini tidak berarti akan sepenuhnya menghilangkan kemacetan.
Baca Juga: Keputusan Menpan RB Terkait PPPK 2024: Fokus pada Penataan Tenaga Non-ASN
Dari pernyataan tersebut, disimpulkan bahwa kemacetan bukan sekedar seberapa besar atau masifnya pembangunan tol. Lebih dari itu, ini berkaitan erat dengan manajemen transportasi yang seharusnya dirancang secara menyeluruh.
Ipda Imam Rasuli selaku Kanit Turjawali Satlantas Polres Pasuruan, menjelaskan bahwa melonjaknya volume kendaraan di tol Pandaan menyebabkan perlunya pengaturan lalu lintas yang lebih ketat.
Lalu, apakah tol dapat menjadi game-changer? Jawabannya, bisa—apabila kita memandangnya sebagai bagian dari solusi jangka panjang.
Baca Juga: Lagi! Banjir Rob Kembali Rendam Jakarta Utara, Ketinggian Air Capai 150 Centimeter
Tol memang bukan jawaban instan untuk seluruh masalah kemacetan, namun dengan menajamen lalu lintas yang tepat dan pengembangan infrastruktur lainnya, tol bisa menjadi langkah awal yang signifikan dalam mengatasi kemacetan yang telah lama mengakar.
Dengan bertambahnya volume kendaraan berat, jalan tol mungkin akan menghadapi tantangan yang lebih besar di masa depan. Namun untuk saat ini, tol Gempol-Pandaan bisa menjadi solusi sementara yang cukup efektif dalam mengatasi sebagian dari masalah kemacetan di lintas tol Trans Jawa.
Walau memberi secercah harapan, masih banyak tugas besar yang harus diselesaikan oleh Pemerintah Indonesia untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam memanajemen sistem transportasi.
Tidak hanya itu, masyarakat juga perlu mendukung proyek besar yang kini tengah dimasifkan oleh Pemerintah untuk memperlancar arus mobilisasi barang dan jasa.
Lantas, apakah tol Gempol-Pandaan benar-benar game-changer? Mungkin saja. Namun, tol saja belum cukup untuk mengatasi kemacetan di wilayah Gempol-Pandaan. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi bersama oleh Pemerintah, pihak pengelola infrastruktur, dan masyarakat sebagai pengguna jalan. *** (Evie Sylviana Dewi)