Jalan 326 Km Dibangun di Perbatasan NTT, Warga Daerah Ini Bakal Lebih Kaya Pasca Pembangunan, Lokasinya..

inNalar.com – Bangun jalan perbatasan sepanjang 326 km di Nusa Tenggara Timur, optimis perkuat ekonomi.

Jalan perbatasan di NTT dibangun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur.

Pembangunan jalan tersebut diyakini akan mampu meningkatkan perekonomian melalui peningkatan konektivitas di wilayah NTT.

Baca Juga: Terletak di Tengah Hutan Papua, Kawasan ini Jadi Kota Modern Pertama RI yang Dibangun Presiden Soeharto

Pembangunan jalan perbatasan tersebut telah selesai dalam beberapa ruas, yaitu ruas Sabuk Merah Sektor Timur dengan panjang 179 km.

Sementara untuk ruas Sabuk Merah Sektor Barat, terdapat 6 ruas dari jumlah total 8 ruas jalan dengan panjang 113 km telah selesai dikerjakan.

Selain itu, dua ruas jalan dengan panjang 34 km masih dalam pembangunan yang mencakup luas Oenak-Saenam-Nunpo (Haumeniana).

Baca Juga: Pulau Flores NTT Bakal Punya Dua Jalan Baru, Gelontorkan Dana Rp41,3 Miliar, Ini Lokasi Ruas dan Tujuannya…

Salah satu perbatasan daratan dari Provinsi NTT adalah daerah Sabuk Merah yang memiliki sejarah tersendiri.

Sejarah tersebut bermula saat Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia dan di dalam peta Indonesia perbatasan tersebut ditandai dengan garis merah omeh Tentara Negara Indonesia (TNI).

Sehingga dari sejarah tersebut perbatasan itu hingga saat ini dikenal dengan nama Sabuk Merah.

Baca Juga: Jalan Terpanjang Peraih MURI Ini Pakai Nama Pejuang Kemerdekaan Indonesia, Ternyata Ini Sosoknya!

Pembangunan jalan perbatasan di NTT tidak hanya untuk memperkuat pertahanan NKRI tetapi juga untuk mempermudah akses masyarakat NTT.

Dari website resmi Kementerian PUPR, Agustinus Junianto, Kepala BPJN NTT mengatakan dengan adanya pembangunan jalan perbatasan masyarakat akan sangat terbantu.

Masyarakat NTT yang mulanya menggunakan jalan setapak atau jalan desa yang tidak bisa dilalui dengan kendaraan sehingga menghabiskan banyak waktu hingga berhari-hari.

Tidak hanya itu efektivitas waktu tempuh untuk menuju ke Kabupaten atau Kota terdekat kini hanya memerlukan waktu satu sampai dua jam.

Pembangunan jalan perbatasan NTT juga didukung oleh masyarakat karena mereka merasa sangat terbantu dengan adanya Jalan tersebut.

Dampak pembangunan jalan ini berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Masyarakat NTT yang biasanya menjual ikan dari desa ke kota dapat menempuh perjalanan dengan motor atau mobil dengan waktu yang lebih singkat.

Sehingga ikan-ikan yang dijual ke kota masih dalam kondisi segar dan memperoleh harga yang lebih tinggi.***

 

Rekomendasi