Jadi Upaya Turunkan Impor LPG, Pabrik BioCNG di Langkat Ini Bisa Kurangi 3,7 Juta Ton CO2 perTahun

inNalar.com – Beberapa tahun belakangan, pemerintah terus memberikan terobosan dalam rangka peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia.

Hal tersebut terbukti dari adanya rencana pembangunan 25 pabrik BioCNG di Sumatera Utara.

Total kapasitas dari 25 pabrik BioCNG tersebut mencapai 387.500 M3 Bio-CNG per hari.

Baca Juga: Besaran Laba Bersihnya Meroket, Jumlah Utang PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Berkurang Rp700 Miliar

Salah satu pabrik BioCNG telah rampung pada akhir 2023 lalu di Langkat, Sumatera Utara.

Lokasi pembangunannya berada di Desa Blangkahan, Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

Proses pembangunannya memakan waktu lima belas bulan atau satu tahun tiga bulan.

Baca Juga: Habiskan Dana Rp180 Miliar, Pabrik Kelapa Sawit di Tapanuli Selatan Ini Miliki Kapasitas Produksi 45 Ton perJam

Dilansir inNalar.com dari laman esdm, pabrik tersebut diperkirakan menghasilkan pengurangan 3,7 Juta ton CO2 per tahun.

Selain itu, pabrik BioCNG tersebut juga menghasilkan 3,7 juta kredit karbon per tahun.

Pabrik ini nantinya menghasilkan 300 MMbtu biogas per hari yang terbuat dari limbah kelapa sawit.

Baca Juga: APBD Terserap Rp400 Miliar! Megaproyek Terowongan di Kalimantan Timur Diklaim Bakal Tandingi Tunnel Makassar, Kapan Rampung?

Pemanfaatan biogas dalam jumlah besar atau industri dari pabrik ini bisa mengurangi ketergantungan terhadap konsumsi energi fosil.

Maka dari itu, pemanfaatan biogas yang dihasilkan juga bisa menggantikan sebagian kebutuhan LPG nasional.

Hingga kini, sebagian besar suplai LPG berasal dari impor dengan jumlah mencapai 74 persen.

Baca Juga: Sempat Tersendat Klaim Lahan, Smelter Bauksit di Kepulauan Riau Besutan PT Bintan Alumina Indonesia Mampu Tembuskan Ekspor SGA Rp9,4 Triliun

Impor LPG tersebut sangat berdampak pada defisit neraca perdagangan.

Selain menggantikan sebagian kebutuhan LPG nasional, pabrik BioCNG ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan impor LPG.

Dengan beroperasinya pabrik ini juga bisa membantu perekonomian daerah kabupaten Langkat karena penyerapan tenaga kerja masyarakat sekitar. ***

 

Rekomendasi