Jadi Sasaran Vandalisme, Candi Kuno di Jombang Jawa Timur Ini Bentuknya Tak Lazim, Begini Struktur Aslinya

inNalar.com – Jawa Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki peninggalan sejarah purbakala maupun situs-situs kuno di zaman dahulu.

Beberapa daerah di Jawa Timur yang memiliki peninggalan sejarah terbanyak adalah daerah Mojokerto dan Jombang.

Artikel kali ini akan mepaparkan mengenai salah satu peninggalan bersejarah di Jombang, Jawa Timur.

Baca Juga: Setelah Pacaran Selama 5 Tahun, Akhirnya Jonatan Christie Sebentar Lagi Akan Menikah dengan Shanju Eks JKT48

Dilansir dari laman YouTube @RINGIN_CONTONG_CHANNEL, salah satu situs di Jombang Jawa Timur yang baru-baru ini menggemparkan publik adalah Situs Blawu.

Situs Blawu di Jombang Jawa Timur tersebut berada di tengah areal kebun tebu Dusun Sumbersari, Desa Sukosari.

Situs yang ditemukan di Jombang tersebut lokasinya berada di kawasan makam kuno yang disakralkan oleh masyarakat setempat, terdapat candi juga dalam kawasannya.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabar dan Sempat Vakum, Steve Harwell Eks Vokalis Smash Mouth Dikabarkan Meninggal Dunia

Makam kuno di Desa Sukosari, Jombang, Jawa Timur yang dimaksud adalah Makam Sentono atau lebih dikenal sebagai Mbah Blawu.

Karena hal tersebut, situs kuno tersebut kemudian dinamai sebagai Situs Blawu.

Situs Blawu di Jombang tersebut kini hanya menyisakan struktur kakinya saja.

Baca Juga: Gelontorkan Dana Rp 1,6 Triliun, Pemerintah Siap Tambah Bendungan Multifungsi di Jawa Timur, Ini Lokasinya

Sisa-sisa dari bangunan purbakala di tersebut berbentuk bujur sangkar yang ukuranya berkisar 9,9 x 9,8 meter persegi.

Diketahui, bahwasannya situs tua tersebut tersusun dari batu bata merah kuno yang masing-masingnya berukuran 36 x 22 x 9 cm.

Dilansir dari berbagai sumber, di sebelah situs tersebut ditemukan pula sebuah sumur tua yang berbentuk persegi.

Apabila melihat ke dalam sumur tua tersebut juga ditemui sebuah batu andesit yang berbentuk lonjong.

Beberapa hal tak lazim juga ditemukan di situs tersebut, ditemukan sebuah bangunan tangga masuk ke dalam candi.

Bentuk dari struktur candi kuno tersebut sebenarnya terlihat megah bak istana, namun karena beberapa bagian sudah hilang, situs tersebut jadi terlihat lapuk.

Banyak pihak menduga jika candi ini dulunya digunakan sebagai tempat pemujaan.

Menurut berbagai sumber menyatakan bahwa situs kuno tersebut diduga merupakan sebuah peninggalan di zaman pra-majapahit.

Nah, karena dinilai sebagai peninggalan yang sangat langka, seharusnya masyarakat setempat maupun para pengunjung memelihara Situs Blawu tersebut. 

Namun, karena kurangnya kesadaran diri dan sikap acuh tak acuh, situs tersebut kini malah jadi sasaran vandalisme dan menjadikan candi kuno pra-majapahit tersebut tampak berserakan.

Akhir-akhir ini kerap ditemukan aksi vandalisme di area candi Situs Blawu, seperti papan larangan dari balai pelestarian kebudayaan yang dicorat-coret.

Bata kuno di candi Blawu juga tak luput dari aksi jahil orang-orang yang memberi coretan tertentu.

Kumpulan bata bersejarah tersebut tampak diberikan coretan motif garis-garis hingga angka. ***

Rekomendasi