

inNalar.com – Transportasi kereta api memiliki peran penting untuk mendukung perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Kalimantan Timur.
Dikenal dengan kekayaan sumber daya alam, terutama batu bara, kelapa sawit dan lain sebagainya.
Tetapi terdapat kendala dalam penyaluran disebabkan oleh keterlambatan dari segi infrastruktur transportasi yang belum memadai.
Baca Juga: BRI Tingkatkan Layanan Bank Kustodian dengan Fitur Multi-Share Class untuk Akses Keuangan Lebih Luas
Dengan adanya kereta api, diharapkan distribusi menjadi lebih efisien, biaya logistik bisa ditekan dan dapat diakses di daerah terpenting meningkat.
Selain itu juga ramah lingkungan dibandingkan dengan transportasi dasar konvensial lainnya dan mengurangi polusi karbon, serta kerusakan jalan.
Untuk rencana pembangunan kereta api di Kalimantan Timur menjadi langkah strategis yang dapat mengatasi beragam tantangan pembangunan transportasi di wilayah tersebut.
Proyek pembangunan kereta api single track sepanjang 203 km dengan pembangunan yang meliputi stasiun, jetty batu bara, pelabuhan dan PLTU berkapasitas 15 WM.
Untuk pengoperasiannya akan dilakukan oleh PT Kereta Api Borneo (KAB).
Investasi untuk pembangunan transportasi umum ini diperkirakan mencapai sebesar Rp 53,3 triliun dengan menggunakan skema pendanaan swasta.
Nantinya akan melewati beberapa Kabupaten mulai dari Kutai Barat, Paser. Penajam Paser. dan Kota Balikpapan.
Proyek pembangunan ini juga masuk dalam 13 Proyek Strategis Nasional (PSN), yaitu mendorong pembangunan agar cepat waktu dan tepat sasaran.
Dikutip oleh inNalar.com dari kppip.go.id pada 11 November 2024 mengenai tujuan pembangunan untuk mengurangi biaya distribusi dan waktu tempuh.
Baca Juga: Andalkan Pipa Sepanjang 38 KM, Proyek Sepaku IKN Bakal ‘Sulap’ Air Keruh Menjadi Air Minum Modern
Sehingga dapat meningkatkan kapasitas produksi perusahaan pertambangan, untuk meningkatkan kelayakan proyek.
Pihak PT Kereta Api Borneo selaku investor mengajukan permohonan status kereta api khusus menjadi kereta api umum.
Agar dapat digunakan untuk mengangkut penumpang dan barang non afiliasi seperti minyak kelapa sawit dan kayu.
Dengan dibangunnya transportasi kereta api di Kalimantan dapat meningkatkan ekonomi di Pulau Kalimantan.
Pembangunan yang dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat setempat, baik dalam konstruksi maupun operasional.
Akses transportasi yang lebih baik akan dapat menarik perhatian dan jauh lebih banyak wisatawan dari dalam maupun luar negeri.
Lalu dapat meningkatkan pendapatan daerah yang dulunya sulit untuk dijangkau, dan kini dapat menjadi destinasi wisata baru.
Menciptakan berbagai peluang ekonomi baru, mulai dari sektor jasa dan industri pendukung lainnya, mendorong pertumbuhan ekonomi regional.
Dalam jangka panjang akan memperkuat konektivitas antarwilayah di Kalimantan, integrasi ekonomi nasional dan mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut.***