

inNalar.com – Sebuah desa di Kabupaten Gresik, Jawa Timur mewartakan kepada publik sebagai Kampung Miliarder.
Desa yang berada di Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur tersebut memiliki pendapatan milyaran selama setahun.
Kampung miliarder tersebut bernama Desa Sekapuk, Gresik ,Jawa Timur. Dulunya desa tersebut dulunya diklaim sebagai desa termiskin.
Namun siapa sangka jika ternyata desa yang awalnya merupakan desa termiskin di Jawa Timur tersebut jadi desa yang berpenghasilan miliarder.
Dulunya Desa Sekapuk di provinsi Jawa Timur tersebut hanya memiliki IDM (Index Desa Membangun) sebesar 0,55% pada akhir tahun 2017.
Permasalahan Desa Sekapuk di Kabupaten Gresik Jawa Timur juga sangatlah signifikan mulai dari faktor lingkungan hingga ekonomi.
Baca Juga: Aliri 1.800 Ha, Bendungan Raksasa di Jawa Timur Ini Dimanfaatkan Sebagai Pembangkit Micro Hydropower
Namun berkat komitmen dan kerja sama antar warga dan pemerintah desa, pada tahun 2018 BUMDes di Desa Sekapuk Jawa Timur mulai berkembang.
Awalnya, Kepala Desa Abdul Halim mengusulkan kepada warganya tentang pembangunan obyek wisata di bekas tempat penambangan kapur.
Tempat penambangan kapur di Desa Sekapuk Jawa Timur tersebut sebenarnya telah dijadikan sebuah tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar.
Baca Juga: Tebu Ireng Jombang Nggak Masuk, Inilah 3 Pondok Pesantren Terbaik dan Terbesar di Jawa Timur
Setelah seluruh warga setuju mengenai ide pembangunan obyek wisata tersebut, pemerintah dan warga mulai berpatungan untuk pengerjaan proyek.
Butuh waktu setahun para warga dan pemerintah mewujudkan pembangunan obyek wisata di bekas pertambangan kapur tersebut.
Hingga akhirnya, obyek wisata yang diberi nama Setigi tersebut menjadi tempat wisata yang ramai akan pengunjung dan mempesona.
Wisat Setigi di Desa Sekapuk Jawa Timur tersebut tidak hanya mengundang para wisatawan lokal, namun juga dari mancanegara.
Tidak diragukan, jika awalnya pendapatan warga di Desa Sekapuk Jawa Timur hanya sebesar Rp. 400.000 perbulannya.
Kini berkat adanya obyek wisata setigi tersebut, penapatan warga di Desa Sekapuk Jaw Timur berubah drastis menjadi Rp 6-7 juta per bulannya.***