

inNalar.com – Gencar pembangunan IKN di Kalimantan Timur sejak tahun 2022, Sudahkah kesejahteraan warga di sekitarnya membaik?
Kabupaten Penajam Paser Utara tentu menjadi kota yang paling disorot se-Kalimantan Timur.
Pasalnya Penajam Paser Utara tidak hanya menjadi lokasi pembangunan IKN.
Namun daerah tersebut digadang pula akan menopang ketahanan energi Ibukota baru Indonesia di masa depan.
Patut disyukuri dahulu, investasi sektor properti seperti perumahan dan perhotelan melampaui target yang diekspektasikan.
Terbukti, realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di kabupaten ini mencapai Rp699 miliar.
Penanaman Modal Asing (PMA) pun dapat tembus hingga Rp17,7 miliar, merujuk pada data triwulan I 2024.
Demikian data tersebut diungkap Plh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Penajam Paser Utara Fatmawati.
Hal tersebut semakin dibayangi rasa positif ketika mengetahui bahwa kabupaten ini amat kaya dengan potensi minyak dan gas (migas).
Baca Juga: Sumpek Tapi Asyik! Daerah Mana Saja yang Paling Padat Penduduk di Jawa Tengah?
Potensi inilah yang kemudian terus digadang Pemerintah RI agar Penajam Paser Utara akan menjadi penopang energi utama IKN di masa depan.
Harapan kegembiraan warganya semakin terbangun ketika 26.700 pekerja yang tercatat bekerja dan berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Lantas, bagaimana dengan kesejahteraan penduduk kota penopang ibukota yang baru ini?
Apabila menengok catatan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita atas dasar Harga Berlaku BPS, benar adanya bahwa daerah ini semakin meningkat kesejahteraannya.
Terbukti pada tahun 2022, PDRB kabupaten ini sebesar Rp69.503.000,- Dilanjut pada tahun berikutnya menembus Rp87.260.000,-.
Namun, apakah Kabupaten Penajam Paser Utara sudah cukup bersaing dengan daerah lainnya di Kalimantan Timur? Mari simak data lengkap berikut ini.
Baca Juga: Pusing Cari Obat? Ke Sini Aja! 6 Daerah di Jawa Barat Ini Punya Apotek Terbanyak
Menurut tingkat PDRB per kapita HB tahun 2022, Penajam Paser Utara masih adem di peringkat 5 besar terendah se-provinsi.
Dari 10 kabupaten dan kota di Kalimantan Timur, calon kota penopang energi Nusantara ini berada di urutan paling bawah.
Bersama dengan daerah ini, Kabupaten Mahakam Ulu; Kota Samarinda; Kota Balikpapan, dan Kabupaten Berau mengurut dari yang terendah hingga yang tertinggi.
Baca Juga: Terbaik di Jawa Timur, Surabaya Jadi Kota Tersehat Diikuti 5 Kota Lainnya, Minat Pindah?
Jika dibandingkan, Kabupaten Penajam Paser Utara kalah jauh dengan Kutai Timur yang berhasil meraih PDRB sebesar Rp471.269.000,-.
Masih berlanjut di tahun 2023, kendati meningkat tajam kesejahteraannya ternyata daerah ini masih awet di urutan terendah di Kalimantan Timur.
Jika dibandingkan lagi, PDRB daerahnya yang sebesar Rp87.260.000 kalah jauh dari Kota Bontang di urutan pertama dengan perolehan Rp366.463.000.
Baca Juga: Lebih Elit dari Jaksel, Biaya Hidup di Daerah Ini Tertinggi se-DKI Jakarta: Rawan Bikin Gaji Boncos!
Alhasil, dua tahun berturut-turut kabupaten ini masih perlu booster untuk melangkahi 9 daerah lainnya di Kalimantan Timur.
Meski tingkat kesejahteraan penduduk daerah penopang IKN ini masih belum bisa dikatakan tersenyum puas.
Namun pembangunan berkelanjutan Nusantara diharap terus menstimulus pelesatan pertumbuhan ekonomi daerah kaya migas ini.***