

inNalar.com – Tidak bisa dipungkiri bahwa konsumsi gas LPG dalam negeri dari tahun ke tahun semakin meningkat.
Langkah besar mengatasi ancaman ketahanan energi salah satunya adalah proyek pipa gas yang akan dibangun sepanjang Dumai-Sei Mangkel.
Berkaca dari peningkatan konsumsi gas Liquefied Petroleum Gas sendiri sudah mulai menembus 72,99 juta barrel pada 2022.
Tidak heran apabila per 1 Januari 2024 pembelian si tabung melon 3 kilogram ini akhirnya mulai dikerucutkan penggunaannya.
Jadi nantinya penggunaan tabung hijau kecil ini hanya diperuntukkan oleh para konsumen penerima subsidi saja.
Kendati demikian, skema tersebut masih belum sepenuhnya diterapkan namun sudah mulai sounding kepada masyarakat khalayak.
Di samping itu, Kementerian ESDM sudah ancang-ancang sejak 2018 untuk menggesa penyelesaian proyek pipa gas yang jaringannya akan menyambung dari Pulau Jawa hingga Sumatera.
Proyek ini dibagi menjadi tiga tahapan, pertama dimulai dari ruas Semarang – Batang di Jawa Tengah.
Tahap kedua, jaringan pipa akan dilanjutkan dari Batang – Kandang Haur Timur. Jadi untuk fase ini pipanisasi akan menembus dari Jawa Tengah ke Indramayu, Jawa Barat.
Adapun tahap terakhir dimulai dari Dumai – Sei Mangkei, yakni antara Riau dan Sumatera Utara.
Tidak hanya soal ancaman kelangkaan yang menjadi perhatian, pemerintah pusat juga membidik efek positif lainnya dari sisi efisiensi finansial kenegaraan.
Di antara manfaat direalisasikan proyek ini adalah untuk mendorong harga gas bisa lebih terjangkau dengan adanya toll fee yang lebih rendah.
Tentunya diharapkan pemerataan kebutuhan gas rumah tangga, industri, pembangkit listrik, hingga kawasan komersil mampu merata dan mudah diakses.
Hal yang paling penting dari proyek pipa gas Dumai – Sei Mangkei ini utamanya adalah penghematan devisa impor LPG yang diprediksi mampu ditekan hingga Rp1,08 triliun per tahun.
Didukung dengan adanya temuan mutakhir cadangan gas raksasa di WK Blok South Andaman Aceh juga turut melecut progres realisasi agenda besar ini.
Kemerataan manfaat tersebut baru akan mulai dirasakan masyarakat jika proyek pipa gas Cirebon – Semarang tahap I dan II serta Dumai – Sei Mangkei terlaksana.
Sebagai informasi, Proyek Cisem tahap I sepanjang 60 kilometer diketahui telah selesai digarap, sedangkan tahap II dengan bentang 240 kilometer masih in progress.
Target penyelesaian jaringan pipa gas Cisem tahap II diproyeksikan selesai tahun 2025.
Sementara untuk pembangunan pipa gas ruas Dumai – Sei Mangkei ini baru tahap penyiapan yang proyeksinya digarap usai proyek Cisem tahap II selesai dan target rampung seluruhnya yakni di tahun 2027.
Adapun panjang ruas pipa gas di sepanjang Provinsi Riau dan Sumatera Utara ini melintang hingga 400 kilometer.
Untuk menuntaskan proyek pipa Dumai – Sei Mangkei ini diketahui nilai investasinya bisa mencapai Rp6,6 triliun.
Kabarnya Kementerian ESDM juga akan membuka opsi pendanaan dengan skema KPBU agar beban fiskal pemerintah dapat lebih terkontrol. ***