

inNalar.com – Setelah dianggurkan selama 25 tahun lebih, proyek abadi yang terletak di Laut Arafuru, Maluku Utara akhirnya dikerjakan.
Proyek pengembangan lapangan gas abadi Blok Masela di Maluku Utara itu dulunya ditargetkan mulai dilakukan pada tahun 2022.
Namun karena beragam kendala, proyek abadi yang ditaksir menelan anggaran investasi triliunan rupiah itu baru mulai dikerjakan pada akhir tahun 2023.
Adapun nilai investasinya diketahui senilai 20,9 miliar dolar, atau setara dengan Rp324 triliun.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, disebutkan bahwa Blok Masela ditargetkan mulai berproduksi pada tahun 2029 mendatang.
Dengan harapan, dapat mendukumg ketahanan energi nasional serta mencapai target produksi gas sebesar 12 bscfd, yang sejalan dengan pencapaian target Net Zero Emission.
Seperti yang diketahui, bahwasannya proyek LNG Abadi Masela merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).
Diperkirakan, proyek ini bakal menghasilkan pendapatan pemerintah Indonesia hingga mencapai 37,8 Miliar dolar AS, atau setara dengan Rp586 Triliun.
Adapun kemajuan dari proyek ini baru terlihat setelah Pertamina dan Petronas bergabung sebagai mitra INPEX, yang kemudian ketiganya membentuk konsorsium.
Proyek LNG Abadi di Maluku tersebut diperkirakan mampu memproduksi sebanyak 9,5 juta ton gas per tahunnya.
Kapasitas sebesar itu tentu saja menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk berkontribusi terhadap ketahanan energi di beberapa negara Asia lainnya.
Proyek senilai triliunan rupiah itu akan menjadi salah satu tulang punggung untuk mencapai target produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD).
Baca Juga: Telan Rp5 Triliun, Kalimantan Timur Bakal Punya Mall Megah Baru, Desainnya Bak…
Tidak hanya itu, Blok Masela juga akan menjadi salah satu penyedia gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Menurut informasi yang dilansir dari laman ANTARA, Pengelola Laboratorium Terpadu Pendukung Blok Masela Ir Erick Wattimena mengungkapkan bahwa Blok Abadi Masela di Maluku, saat ini memiliki cadangan gas terbesar di Indonesia.
Oleh karena itu, jika nantinya proyek abadi tersebut dapat dikelola dengan baik, dampak positifnya tentu tidak hanya akan dirasakan oleh pemerintah saja, namun juga seluruh masyarakat yang ada. ***