Investasinya Rp11,5 Triliun! KAI Genjot Fasilitas Kereta Api di Lahat-Muara Enim Sumatera Selatan Guna Angkut 84,1 Juta Ton Batu Bara

inNalar.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) rupanya tidak hanya berfokus pada pengembangan moda transportasi khusus penumpang orang saja, angkutan untuk batu bara pun menjadi garapannya.

Kini, KAI tengah giat mengembangkan proyek fasilitas jaringan kereta api batu bara di lima titik stasiun yang ada di Sumatera Selatan.

Kelima lokasi garapan proyeknya meliputi Stasiun Kertapati di Palembang, Stasiun Muara Enim, dan tiga stasiun yang ada di Kabupaten Lahat, yaitu Sukacinta, Merapi, dan Balai Yasa Lahat.

Baca Juga: Kuras Dana Rp5,5 Triliun, Pembangunan LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Memakan Waktu hingga 3 Tahun!

Buat menggarap proyek ini, KAI investasikan dana hingga Rp11,52 triliun. Nominal yang cukup fantastis tentunya, lalu bakal bangun apa saja dana besar tersebut?

Pantas saja biayanya terkesan bengkak, karena proyek fasilitas kereta api batu bara meliputi sarana dan prasaranya.

Jadi skema pengerjaan perusahaan kereta api nasional ini bakal membagi pengerjaan fasilitas kereta api batu bara menjadi tiga bagian.

Baca Juga: Utang Semakin Meroket, Laba Bersih PT Merdeka Battery Materials Terjun Bebas pada Triwulan III 2023

Adapun ketiga bagian tersebut meliputi segmen trase Lahat – Kertapati, Prabumulih – Tegineneng, dan dilanjutkan menuju Tarahan.

Jadi bisa dibilang, proyek ini tidak hanya mencakup wilayah di Sumatera Selatan, beberapa titik di Lampung juga turut jadi perhatian PT KAI.

Mengenai garapan fasilitas sarananya, perusahaan moda trasportasi cepat ini telah mendatangkan 36 unit lokomotif dan 981 gerbong kereta selama dua tahun hingga 2022.

Baca Juga: Tembus 5,5 Juta MWh, Pertamina NRE Sukses Tingkatkan Produksi Pembangkit Listrik Sepanjang Tahun 2023, Siap Lanjutkan di 2024?

Sementara aktivitas pengiriman kedua peralatan vital ini akan dilanjutkan hingga 2027 dengan harapan total angkut batu bara dapat melesat jauh dari sebelumnya.

Sebagai informasi bahwa di tahun 2023 saja, KAI berhasil mengangkut 41,9 juta ton batu bara.

Harapannya empat tahun mendatang, perusahaannya mampu membawa komoditas spesial ini hingga 84,1 juta ton.

Baca Juga: Sumbang PAD Rp1,3 Miliar Per Tahun, Pabrik Pengolah Sampah di Cilacap Ini Kapasitasnya Capai 150 Ton Tiap Hari

Adapun untuk garapan fasilitas prasarananya, PT Kereta Api (Persero) telah menyelesaikan Stasiun Baru Melawai dan Container Yard (CY), mulai mengoperasikan Stasiun Merapi beserta CY.

Selain itu, sinyal elektrik antara Stasiun Muara Enim dan Prabumulih juga telah tuntas, pemasangan double track yang menghubungkan Stasiun Tigagajah dan Stasiun Lubuk Batang.

Adapun agenda proyek yang telah diselesaikan KAI, yaitu pembangunan jalur I overcaping mesin bubut di Stasiun Simpang.

Baca Juga: Kuras Biaya Rp9,8 T, Proyek Kereta Api Balikpapan-IKN di Kalimantan Timur Mulai Gaet Jepang, Diramal Bisa Pikat 3,5 Juta Penumpang di 2030

Di samping itu, perusahaan jasa transportasi ini juga masih dalam proses mengerjakan penataan loading unloading batu bara untuk lintas Kertapati – Lahat.

Selanjutnya tengah bangun fasilitas perawatan untuk perkeretaapian, ada double track di lintasan lainnya beserta operasi kereta apinya, hingga aktif melakukan rekrutmen SDM setidaknya hingga 2025.

PT Kereta Api (Persero) tampak optimis dengan proyek ini. Sebab, angkutan batu bara dengan moda transportasi yang lebih cepat daripada angkutan truk dinilai lebih diminati para pelanggannya.

Baca Juga: Luasnya 43 Ribu Hektar, Taman Nasional Ini Jadi Surga Tersembunyi di Sulawesi Selatan, Dijuluki ‘Kerajaan Kupu-Kupu’?

Pasalnya, jika perusahaan mengangkut batu bara dengan KA, biaya angkut bakal lebih efisien, lebih cepat sampai tujuan, aman dan diklaim lebih ramah lingkungan.

Progres pengerjaan proyek KA logistik di Sumatera Selatan ini juga dipantau oleh BPKP. Terlihat dalam agenda peninjauan timnya di Palembang pada 21 Desember 2023.***

Rekomendasi