Investasi Capai Rp17,9 Triliun, KEK Galang Batang di Kepulauan Riau Jadi Tempat Potensial Bagi Para Investor?

inNalar.com – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) merupakan proyek strategis nasional yang sudah dijalankan di beberapa titik di Indonesia termasuk juga di Kepulauan Riau.

Tidak hanya ada di pulau Jawa saja, Kawasan Ekonomi Khusus juga menyasar beberapa tempat di luar Jawa. KEK Galang Batang merupakan salah satu contoh kawasan potensial berikutnya.

Dilansir dari ANTARA, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memberikan laporan terkait perkembangan investasi Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Kepulauan Riau mencapai Rp17,9 Triliun.

Baca Juga: Capai Suhu 38 Derajat! Benarkah 2023 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah? Berikut Penjelasan BMKG

Diketahui Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang memiliki target investasi sebanyak Rp36,25 Triliun pada tahun 2027 nanti.

Angka yang terbilang fantastis untuk realisasi investasi di bidang pengolahan bauksit tersebut. Diketahui kegiatan utama yang dilakukan di KEK Galang Batang adalah pengolahan bauksit dan logistik.

Menurut Susijiwono Moegiarso selaku Plt Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK mengatakan bahwa KEK Galang Batang ini mulai menunjukkan kemajuan investasi.

Baca Juga: Tes Kokologi: Jawablah Soal Berikut untuk Mengerti Karakter Tersembunyi Pada Diri Anda Saat Ini!

Penopang utama kemajuan investasi tersebut adalah pengolahan bauksit yang sudah menjadi target strategis barang ekspor.

“Tingkat kemajuan KEK Galang Batang ditopang oleh ekspor olahan bauksit berupa Smelter Grade Alumina (SGA) selama tahun 2023 dengan total nilai akumulatif sebesar Rp7,5 Triuliun,” kata Susijiwono dalam keterangan tertulis di Jakarta.

Area KEK Galang Batang yang tersebar dalam area seluas 2.333,6 Ha tersebut juga memperhatikan ruang lingkup hidup di sekitarnya.

Baca Juga: Pasca TikTok Shop Tutup, Omzet Pedagang di Pasar Tanah Abang Tetap Anjlok, Minta Hapus E-Commerce Lainnya

Pasalnya dalam proses pengolahan bauksit PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) menggunakan teknologi terbaru dan memperhatikan kelestarian ekologi di sekitar KEK Galang Batang.

Meskipun terletak di daerah kepulauan, KEK Galang Batang juga semaksimal mungkin dalam melakukan pengolahan dan berusaha untuk tidak mengotori lingkungan sekitar.

Selain itu, kelestarian lingkungan dan penumbuhan kembali pepohonan atau tumbuhan hijau di kawasan KEK Galang Batang juga dapat memberikan efek yang baik bagi masyarakat sekitar.

Bendungan yang terdapat di kawasan KEK Galang Batang juga dapat digunakan sebagai sumber pengairan bagi masyarakat desa.

Selain keunggulan yang telah disebutkan, KEK Galang Batang juga memiliki keunggulan yang lain.

Dalam proses kunjungan yang dilakukan oleh Susiwijono mendapatkan penjelasan bahwa masih ada kawasan dengan luas 100 Ha yang dapat dikembangkan lagi menjadi industri halal.

Dikatakan kawasan KEK Galang Batang merupakan lokasi terletaknya triangle regional yakni Batam, Singapura dan Malaysia.

Tiga daerah tersebut memiliki rekor baru sebagai Industri Halal semenjak tahun 2018. KEK Galang Batang menjadi salah satu lokasi berikutnya.

Tak hanya berfokus pada industri halal pengolahan bauksit, Susiwijono memberikan pernyataan adanya potensi untuk pengembangan industri kesehatan, pendidikan, dan data center di KEK Galang Batang nantinya. ***

 

Rekomendasi