Investasi Capai 70 Triliun! Proyek Gas Laut Dalam Kalimantan Timur Malah Ditinggalkan AS, Mengapa?

inNalar.com – Kaya dengan hasil buminya, ternyata Kalimantan Timur memiliki cadangan gas yang terdapat di laut dalam.

Dalam memanfaatkan hal tersebut, maka pemerintah memiliki rencana bernama Proyek Gas Laut Dalam, atau Indonesia Deepwater Development (IDD).

Adapun Proyek Gas Laut Dalam di Kalimantan Timur ini, Indonesia telah melakukan kerja sama dengan perusahaan Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Surga Hijau Ini Eksis di Kawasan Elit Jakarta! Pernah Dikuasai Penambak Liar, Begini Kondisinya Sekarang!

Perusahaan tersebut adalah Chevron, perusahaan migas asal AS.

Sayangnya, ditengah pengembangan Proyek Gas Laut Dalam di Kalimantan Timur tersebut, perusahaan asal AS itu justru mengundurkan diri.

Dilansir inNalar.com dari esdm.go.id, diketahui jika Proyek Gas Laut Dalam ini dilakukan di Cekungan Kutai, provinsi Kalimantan Timur.

Baca Juga: 334 Km dari Samarinda, Intip Pesona Pulau Unik di Kalimantan Timur yang Dijuluki Surga Tersembunyi

Perlu diketahui, Proyek Gas Laut Dalam ini telah digagas semenjak 2007.

Dengan kata lain, pada tahun 2023 ini, Proyek Gas Laut Dalam ini telah berjalan selama 26 tahun.

Pada tahun 2019, perusahaan AS tersebut diketahui memiliki kepemilikan sebesar 63%.

Sedangkan untuk hasil gas yang dapat di eksploitasi, Proyek Gas Laut Dalam ini memiliki kapasitas hingga 1,1 miliar kaki kubik gas alam, dan 47.000 barel kondensat per hari.

Baca Juga: Pilih Masuk Surga Dipaksa atau Neraka karena Sukarela? Ini Jawaban Inspiratif Ustadz Abdullah Zaen

Baca Juga: Rakyat Menang! Pemerintah Resmi Cabut Izin Tambang PT. Tambang Mas Sangihe di Sulawesi Utara

Berdasarkan rencana pengembangan Proyek Gas Laut Dalam di Kalimantan Timur tersebut, nilai investasi yang diperlukan yaitu sebanyak US$ 5 miliar, atau sekitar Rp. 70 triliun, jika kurs Rp. 14 ribu.

Seperti yang dijelaskan diatas, pada akhirnya perusahaan asal AS tersebut justru mengundurkan diri dari Proyek Gas Laut Dalam ini.

Meskipun begitu, ternyata masih terdapat perusahaan asing juga, yang tertarik dengan pengembangan Proyek Gas Laut Dalam di Indonesia.

Perusahaan yang tertarik untuk ikut bergabung dalam proyek ini yaitu perusahaan asal Italia, yaitu ENI.

Walaupun begitu, pada bulan Juni tahun 2023 ini perusahaan asal Italia tersebut masih melakukan diskusi dengan Chevron.

Diskusi tersebut berkaitan dengan pengambil alihan proyek Gas Laut Dalam di Kalimantan Timur.***

 

Rekomendasi