

inNalar.com – Waduk Jatigede terletak di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Pembangunan waduk ini telah lama direncanakan sejak masa pemerintahan yang dilakukan oleh Hindia Belanda. Kemudian baru dibangun tahun 2008 oleh presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Waduk Jatigede menjadi waduk terbesar kedua yang terdapat di Indonesia.
Baca Juga: Kulik Lebih Dalam Tentang Provinsi NTT, Tanah Bumi Pertiwi dengan Sejuta Pariwisata dan Ragam Pulau
Lalu, bagaimana proyek pembangunan bendungan ini yang telah dilakukan beberapa tahun silam?
Proyek Pembangunan Waduk
Menurut Dinas Arsip Dan Perpustakaan Kabupaten Sumedang, Waduk ini dibangun dengan cara membendung sungai Cimanuk dengan kapasitas tampung 979,5 juta meter kubik air dan dapat memasok air baku sebanyak 3.500 meter kubik per detik.
Manfaat lainnya adalah untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebesar 110 Megawatt (MW) dan pusat irigasi 90.000 hektar lahan pertanian di sekitarnya.
Dilansir dari YouTube Emkamjay Channel, adanya relokasi warga yang terdapat di area genangan meliputi 28 desa di kecamatan Darmaraja, Wado, Jatigede dan Jatinunggal.
Sebagai informasi, relokasi pertama kali telah dilakukan sejak tahun 1982. Kemudian, desain pembangunan waduk Jatigede pada tahun 1988.
Namun, kelanjutan proyek pembangunan baru terealisasi pada 20 tahun kemudian, tepatnya mulai tahun 2007 hingga 2015.
Baca Juga: Miliki 9 Aset Tanah di Kupang, Harta Kekayaan Bupati Korinus Masneno Sejumlah Rp1 Miliar Saja, Benarkah?
Diketahui, waduk Jatigede ternyata menghabiskan anggaran yang mencapai 467 juta US Dollar atau setara 6,5 triliun.
Kemunculan Makam Keramat
Akhir-akhir ini publik sempat dihebohkan dengan beredarnya berita terkait munculnya sejumlah makam keramat yang berada di wilayah genangan Waduk Jatigede.
Areal pemakaman leluhur di daerah itu terlihat lagi akibat surutnya air waduk karena musim kemarau panjang.
Tempat makam keramat yang berlokasi di Astana Cipaku, Desa Pakualam, Kecamatan Darmaraja, Sumedang ini tampak cukup bersih.
Tentunya pemandangan seperti ini tidak dapat dilihat setiap saat hanya waktu-waktu tertentu atau di ketika air Waduk Jatigede sedang surut.
Kemunculan makam keramat ini sudah terjadi sejak tiga bulan yang lalu.
Itulah informasi mengenai pembangunan waduk Jatigede dan kondisinya saat ini.***