Intip di Balik Pembangunan Keindahan Terowongan Kembar Terpanjang Pertama di Indonesia yang Habiskan Dana 20 T

InNalar.com Terowongan kembar terpanjang di Indonesia yang berada di jalan tol Cileunyi-Sumedang-Cisumbawu habiskan dana Rp 18.3 triliun.

Terowongan kembar (Twin Tunnel) yang dibangun oleh Ditjen Bina Marga melalui Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur (BGTS) menjadikan terowongan terpanjang pertama.

Terowongan yang memiliki panjang 472 meter ini mempunyai ruas panjang jalan sepanjang 61.6 km di jalan tol Cisumdawu.

Baca Juga: Salurkan Kredit Rp36 Triliun, Indonesia Anut Ekonomi Pasar Terkendali: Soeharto Ungkap Peningkatan Kualitas? 

Melansir dari binamarga.pu.go.id, Kepala BGTS mengungkapkan, pembangunan terowongan ini sebagai shortcut jalan karena kondisi daerah yang memiliki pegunungan atau bukit.

Sehingga apabila dibangun jalan menyusuri bukit akan terjal dan sempit, terlebih disamping itu terdapat jurang.

Ini akan sangat berisiko bagi pengguna jalan baik dari segi kenyamanan maupun segi keamanan.

Baca Juga: Homestay Bantuan BRI Peduli Tingkatkan Kapabilitas Warga Desa Kuta Lombok untuk Dorong Sektor Pariwisata

Akhirnya dipilihlah, inovasi teknologi NATM (New Austrian Tunneling Metode) atau metode penggalian bertahap.

Metode ini merupakan metode yang paling baik untuk kondisi material yang akan digali.

Selain itu juga digunakan teknologi khusus Geofoam EPS yang bisa menangani lapisan tanah yang labil.

Baca Juga: Dibangun 1200 Masehi, Benteng Bersejarah di Wakatobi, Sulawesi Tenggara Ini Terbuat dari Batu Karang?

Pembangunan terowongan Twin Tunnel memperhitungkan dampak terhadap lingkungan sekitar.

Alasan di balik pembangunan terowongan kembar ini yaitu agar terlihat indah.

Karena terowongan ini membutuhkan enam lajur, oleh karena itu dibuat dua terowongan dengan dua arah yang berbeda.

Hal-hal seperti ini di negara-negara luar akan memaksimalkan tiga kalur untuk pembangunan terowongan.

Sehingga apabila dibuat satu area terowongan yang besar dengan kebutuhannya enam jalur akan beresiko besar terjadi keruntuhan.

Terowongan kembar ini pun dibentuk seperti bambu runcing dengan tujuan untuk penyesuaian mata pengguna jalan terhadap transisi pencayahaan.

Selain itu terdapat pencahayaan lampu khusus di bagian pintu masuk yang berwarna kuning, di tengah warna putih.

Terowongan kembar ini berhasil memangkas perjalanan dari Bandung ke Dawuan menjadi 45 – 60 menit.***

 

Rekomendasi