Intervensi APBN Rp6,5 Miliar, Kalimantan Timur Punya Jembatan Gantung di Pelosok Kutai Timur yang Menggantung 120 Meter


inNalar.com – Ada sebuah infrastruktur di pelosok Kalimantan Timur yang berhasil menghubungkan dua desa yang terbelah oleh lintasan perairan.

Letaknya berada di Kabupaten Kutai Timur dan kedua daratan terpisah ini pun berhasil terhubung berkat adanya jembatan gantung.

Kedua desa yang dibatas oleh jalur sungai yang cukup lebar ini adalah Desa Telaga dan Desa Sumber Makmur, tepatnya berada di Kecamatan Batu Ampar.

Baca Juga: Makan Biaya Rp89,57 Triliun, Pembangunan Pelabuhan di Makassar Ini Diduga Merusak Ekosistem Pesisir

Usai revisi undang-undang mengenai alokasi anggaran jalan, akhirnya jalur menggantung di pelosok tanah keajaiban ini berhasil mendapat intervensi APBN.

Biaya pembangunan untuk membangun jembatan gantung ini pun mencapai Rp6,5 miliar.

Tidak heran apabila ketahanan infrastruktur ini disebut mampu menahan beban maksimal 2 ton.

Baca Juga: Produksi Emas Naik hingga 16,5 Persen, PT J Resources Asia Pasifik Raih Laba Bersih Menggiurkan, Berapa?

Kemampuan dalam menampung beban berat tersebut setara dengan menampung 40 orang dalam waktu bersamaan.

Selain itu, rangka jembatan yang dibangun dengan pondasi bore pile ini memiliki tinggi pylon atau penyangga vertikal sepanjang 15,42 meter.

Infrastruktur penghubung Desa Telaga dan Sumber Makmur ini diklaim jadi jembatan gantung terpanjang di Kalimantan Timur.

Baca Juga: Terbesar di Dunia! China Ternyata Punya Smelter Nikel di Sulawesi Tengah Senilai Rp16 Triliun, Luasnya…

“Khusus untuk jembatan gantung ini yang terpanjang,” kata Andre Sahat Tua Sirait selaku Kasatker PJN2 B2PJN Kaltim, dikutip inNalar.com dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.

Penting untuk diketahui, panjang lintasan Jembatan Gantung ini bentangnya melintang hingga 120 meter.

Dengan lebar 1,8 meter, jalurnya hanya cukup untuk dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua.

Baca Juga: Proyek SPAM Jatiluhur I di Jawa Barat Bakal Pasok Air Bersih Sebanyak 4.000 Liter Per Detik ke Jakarta, Rampung September 2024

Proses pengerjaannya dilaksanakan selama 330 hari kalender, tepatnya sejak 5 Februari hingga selesai pada 31 Desember 2021.

Anggota Komisi V DPR H Irwan mengungkap bahwa usai revisi undang-undang yang berkaitan dengan jalan, infrastruktur ini menjadi lebih mudah untuk direalisasikan.

Pasalnya sejak revisi aturan jalan tersebut, Irwan membeberkan bahwa APBN dapat dipergunakan untuk membiayai jalan daerah dengan syarat khusus.

Baca Juga: Gelontorkan Anggaran Rp5,2 Miliar, Bendungan Jumbo di Jawa Barat Ini Bakal Gusur 5.697 KK di 8 Desa Demi Reduksi Banjir

Syarat khusus tersebut adalah ketika pembiayaan infrastruktur di daerah tidak dapat lagi tertangani oleh pemerintah daerah setempat dengan APBD.

Kemudian ada pula Dana Alokasi Khusus (DAK) yang juga disebut masuk menjadi sumber pembiayaan alternatif.

Alternatif lainnya apabila dibutuhkan untuk perihal konektivitas daerah adalah adanya bantuan keuangan dari provinsi.

Baca Juga: POWERCHINA Sukses Rampungkan Pembangkit Listrik Fotovoltaik Terapung Cirata di Jawa Barat, Hasilkan 300.000 MegaWatt Jam Per Tahun

Muara baiknya adalah diharapkan dengan banyaknya solusi yang telah ditawarkan melalui berbagai alternatif pembiayaan, diharapkan seluruh pelosok di Kalimantan Timur semakin terkoneksi.

Berkat keberadaan infrastruktur yang dinamakan dengan Jembatan Gantung Telaga Abadi, kini pelosok desa yang terkoneksi ini tidak perlu lagi berputar jauh mencari jalan yang melintasi sungai lainnya.

Waktu tempuh perjalanan dari Kecamatan Batu Ampar menuju Muara Bengkal pun menjadi lebih hemat dan tentunya kendaraan roda dua pun bisa melintas tanpa khawatir debit air sungai meninggi. ***

 

Rekomendasi