

inNalar.com – Tanggal 16 September 2023 merupakan hari terakhir gelaran Porprov VIII Jatim.
Gelaran ini sudah dilaksanakan dari 9 September 2023 yang lalu dan terdapat empat tuan rumah yaitu
Untuk karenanya, ada beberapa rekomendasi wisata yang barang kali menarik. Dan hal ini berdasarkan dari unggahan @jatimpemprov tentang pesona wisata empat wilayah tuan rumah.
Seusai menonton pertandingan pengunjung juga bisa menikmati keindahan alam dari tuan rumah Porprov VIII Jatim.
Berikut beberapa wisata rekomendasi dari unggahan jatimpemprov.
Kabupaten Jombang
Merupakan kawasan ngarai di tengah hutan yang dikelilingi tebing batuan kapur berukir.
Menjadi salah satu pariwisata di Jombang yang terkenal dengan spot foto yang menarik.
Lokasi Kedung Cinet ini ada di Desa Klitih, Kecamatan Plandaan, Jombang
Berwisata sambil belajar bisa diterapkan jika berkunjung ke Bale Tani. Dahulu Bale Tani merupakan pusat pelatihan pertanian bagi petani desa sekitar.
Barulah pada tahun 2017 menjadi agrowisata dengan pelatihan pertanian tetap berjalan dan menjadi daya tarik wisata.
Bale Tani beralamat di, Jl Dokter Soetomo, Serning, Banjaragung, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang.
Berada pada ketinggian 1.250 meter dari permukaan laut yang memberikan hawa sejuk.
Air terjun ini mempunyai ketinggian 158 meter dan disebut-sebut sebagai air terjun tertinggi di Jawa Timur.
Berlokasi di kawasan hutan Raya raden Soerjo, Dusun Pengajaran, Desa Galengdowo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Merupakan wisata alam yang dahulunya merupakan sungai tempat pembuangan sampah.
Bernama banyu biru karena dahulu ditemukan sumber air dibawah pohon besar dan air yang keluar terlihat berwarna biru.
Wisata yang dikelola oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) dan dibangun diatas lahan dengan kepemilikan warga.
Berkonsep alam yang disuguhi dengan sungai yang jernih.
Berlokasi di Wonosalam, Kabupaten Jombang.
Kabupaten Mojokerto
Terletak di Gunung Penanggungan yang menjadikan air terjun ini dipenuhi keindahan alam.
Air terjun dengan ketinggian 50 meter disandingkan dengan air yang sangat jernih.
Tak jauh dari lokasi air terjun dapat melakukan aktivitas camping bersama keluarga atau teman-teman.
Berlokasi di Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto.
Museum ini merupakan museum arkeologi yang menyimpan berbagai artefak dan temuan arkeologi di daerah Trowulan.
Koleksi di museum sebagian besar dari masa Kerajaan Majapahit dan beberapa dari masa kerajaan Kahuripan, Kediri dan Singasari.
Museum ini berlokasi di Trowulan, Mojokerto
Candi yang merupakan peninggalan dari Raja Udayana dari Bali yang peruntukan Raja Airlangga setelah menjadi Raja.
Air yang ada di candi ini berasal dari Gunung penanggungan dan menjadi gunung suci bagi umat Hindu.
Salah satu bagian penting dalam ritual yaitu air dan yang juga bersumber dari gunung yang dianggap suci
Jika ingin berkunjung Candi Jolotundo ada di Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Kota Mojokerto
Cocok menjadi kunjungan pada akhir pekan bersama keluarga ataupun teman.
Terdapat wisata kuliner yang menemani wisata di alun-alun, ditambah juga beberapa fasilitas mulai dari masjid sampai toilet.
Beralamat di Jl. KH Hasyim Ashari, Margelo, Kauman, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Sesuai dengan namanya museum ini menyimpan berbagai wayang dari daerah Indonesia.
Berbagai kesenian budaya Indonesia seperti ousaka, alat music tradisional sampai topeng ada di museum ini.
Museum ini beralamat di Jl R.A Kartini No. 23, Kelurahan Kauman, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Sidoarjo
Dahulu museum ini bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia yang didirikan oleh Godfried von Faber tahun 1933 dan diresmikan 25 Juli 1937.
Menyimpan berbagai koleksi sejarah dari lukisan sampai emas pada zaman purbakala.
Museum ini berlokasi di Jl Raya Buduran Jembatan Layang, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Peninggalan masa klasik Indonesia yang dibangun pada tahun 1289 Saka atau 1371 Masehi
Ditemukan oleh Hindia Belanda pada 16 Oktober 1906.
Candi Pari ini merupakan peninggalan zaman Majapahit saat pemerintahan prabu hayam wuruk.
Berlokasi sekitar 2 km dari arah pusat semburan Lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Batik Jetis ini sudah ada sejak 1675 yang dibawa oleh Mbah Mulyadi keturunan Raja Kediri ke Sidoarjo.
Tahun 2008 Desa Jetis diresmikan menjadi wisata Kampung Batik Jetis oleh Bupati pada saat itu.
Perpaduan motif Burung Merak, Beras Wutah, Kembang Tebu, Kembang Bayem dan Sekar Jagad.
Menjadikan batik ini mempunyai motif yang berbentuk flora dan fauna.
Jika ingin berkunjung Kampung Batik Jetis berada di Jl. P. Diponegoro, Lemahputro, Kecamatan Sidoarjo.***