Inilah Fakta Menarik Kepulauan Mentawai Sumbar, Punya Tato Tertua di Dunia Hingga Berperan Penting Bagi Jepang

inNalar.com – Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terkenal dengan salah satu tradisinya, yaitu tato Mentawai.

Tato Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat merupakan sebuah peninggalan dari masyarakat prasejarah pada kebudayaan Neolithikum.

Tato yang ada di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat adalah seni tato tertua di dunia.

Baca Juga: Menolak Listrik! Suku Baduy Dalam di Banten Ini Tolak Kemajuan Teknologi dan Modernisasi, Kok Bisa?

Bahkan tato di kepulauan ini menjadi yang tertua melebihi tato Mesir.

Dilansir inNalar.com dari disbud.sumbarprov.go.id, dijelaskan bahwa tato ini berfungsi sebagai lambang status orang mentawai.

Selain itu, berfungsi sebagai status sosial, profesi, simbol ekspresi seni, serta simbol keseimbangan alam dan keindahan.

Baca Juga: Tertinggi di Dunia! Inilah Suku di Papua yang Punya Tempat Tinggal Rumah Pohon Setinggi 50 Meter

Proses dari pembuatan tato tertua di dunia ini membutuhkan kurun waktu yang lama.

Ada beberapa proses yang harus dilalui bagi orang yang ingin di tato, seperti prosesi, upacara, dan pantangan atau punen.

Tato ini dibuat oleh Sipatiti atau seorang pembuat tato dengan mengikuti upacara yang dipimpin oleh Dukun Budaya Mentawai.

Baca Juga: Sekilas Tentang Hombo Batu, Tradisi Heroik dan Prestisius Suku Nias yang Sudah Ada Sejak Zaman Leluhur

Pembuatan tato menggunakan bahan-bahan dari alam, seperti jarum yang berasal dari tulang hewan.

Lalu alat menggambar sketsa menggunakan lidi dan untu pewarnanya berasal dari daun pisang dan arang tempurung.

Tato Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat ini juga digunakan sebagai tanda pengenal Suku Mentawai.

Suku Mentawai merupakan suku asli bagi masyarakat yang ada di Kepulauan Mentawai.

Diduga Suku Mentawai telah berada di kepulauan ini sejak 500 SM sehingga sering dianggap sebagai salah satu suku tertua di Indonesia.

Perlu diketahui bersama, Suku Mentawai mempunyai kepercayaan dan agama sendiri dan berbeda dari kebanyakan orang.

Masyarakat suku ini menganut satu kepercayaan yang bernama Sabulungan.

Para warga percaya terhadap benda yang memiliki jiwa dan roh.

Terlepas dari tato dan suku di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, ternyata wilayah ini menyimpan bangunan pertahanan masa lampau.

Dikutip dari BPCB Sumbar, terdapat peninggalan arkeologi, yaitu peninggalan tradisional dan peninggalan Jepang.

Pada masa Perang Dunia II, wilayah Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat memiliki peran penting bagi Jepang yang dijadikan sebagai tempat pertahanan utama.

Oleh sebab itulah, dapat ditemukan peninggalannya berupa Pillbok atau disebut bunker pertahanan dan ada 13 bunker yang ditemukan.

Adanya peninggalan ini, maka dapat membuktikan Kepulauan Mentawai telah dijadikan lokasi yang penting dalam percaturan dunia pada abad ke-20. ***

Rekomendasi