

inNalar.com- Bagi semua umat muslim, malam Nisfu Syaban merupakan malam yang sangat istimewa.
Karena malam Nisfu Syaban memiliki banyak sekali keutamaan, salah satunya pengampunan dosa oleh Allah SWT.
Sehingga malam Nisfu Syaban bisa disebut sebagai malam lailatul maghfirah (malam pengampunan).
Baca Juga: Malam Nisfu Syaban: Ini Tata Cara Sholat Tasbih Dilengkapi Doa dan Dzikirnya
Maka umat muslim berlomba-lomba bertaubat kepada Allah SWT, untuk memohon pengampunan dosa.
Dilansir inNalar.com dari NU Online, Rasulullah SAW bersabda:
يطَّلِعُ اللهُ إلى جَمِيْعِ خَلقِه ليلةِ النِّصفِ مِن شعبانَ فيغفِرُ لِجَمِيْعِ خَلْقِه إلَّا لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشاحِنٍ
Artinya: “Allah memandang semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Sya‘ban kemudian mengampuni dosa mereka kecuali dosa musyrik dan dosa kemunafikan yang menyebabkan perpecahan.” (HR Imam At-Thabrani dan Ibnu Hibban dari Mu‘adz bin Jabal).
Jika kita sebagai umat muslim sengaja meninggalkan malam Nisfu Syaban, maka kita akan menjadi golongan orang-orang yang merugi.
Baca Juga: Ramadhan 2023: Sikat Gigi dan Berkumur Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Hukumnya di Sini
Allah SWT menganjurkan kepada umat muslim untuk mengamalkan banyak Sunnah di malam Nisfu Syaban sebaik mungkin seperti Shalat dan memperbanyak doa.
Akan tetapi, ada dosa yang tidak diampuni di malam Nisfu Syaban yakni sifat musyrik (menyekutukan Allah) dan perbuatan munafik yang menyebabkan perpecahan.
Menurut Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki, dosa-dosa yang tergolong dosa besar tidak akan diampuni pada malam-malam pengampunan seperti malam Nisfu Syaban dan malam lainnya.
Baca Juga: Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Kesehatan Tubuh: Tingkatkan Antibodi-Sembuhkan Obesitas
Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari, Tirmidzi, dan An-Nasa’i dari Ibnu Mas‘ud.
“Abdullah bin Mas’ud bertanya, ‘Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling berat?’ Kemudian Rasulullah menjawab, ‘menjadikan suatu hal sebagai persamaan dari Allah yang telah menciptakanmu (syirik).’
Kemudian Abdullah berkata, ‘Apalagi wahai Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Membunuh orang tuamu karena engkau takut dia makan bersamamu.’ Abdullah bertanya lagi, ‘Kemudian apalagi wahai Rasul?’ ‘Kamu berzina dengan istri tetanggamu.”
Menurut hadist di atas, selain sifat musyrik, ada dosa besar lainnya yang tidak diampuni pada malam Nisfu Syaban, yaitu membunuh orang tua dan berzina.***