

inNalar.com – Memasuki bulan syaban, ada beberapa amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW, salah satunya adalah berpuasa. Seperti yang diketahui bahwasannya Nabi Muhammad SAW paling banyak berpuasa di bulan Syaban, sesuai dengan riwayat berikut.
Abu Salamah RA menceritakan, “Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW. Ia menjawab, ‘Rasulullah SAW berpuasa sampai-sampai kami berkata, beliau benar-benar berpuasa dan beliau juga tidak berbuka sampai-sampai kami berkata, beliau benar-benar telah berbuka. Dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa pada bulan Syaban. Yakni, beliau SAW berpuasa pada bulan tersebut hampir semuanya (sebulan penuh).” (HR. Muslim, Nasa’i, dan Ahmad).
Bahkan saking seringnya Nabi Muhammad SAW berpuasa sunnah di bulan Syaban, Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengatakan, beliau SAW menganggap bahwa bulan Syaban merupakan bagian dari bulan Ramadhan.
Baca Juga: Sejarah Hallyu Part V, The New Wave Invasion, Kala Popularitas Hallyu Sentuh Eropa dan Amerika
Ada alasan mengapa Nabi Muhammad SAW sangat sering berpuasa di bulan Syaban. Bulan Syaban merupakan bulan diangkatnya amalan manusia kepada Allah SWT.
“Dari Usamah ibn Zaid, beliau berkata, ‘ Aku berkata, ‘Ya Rasulullah, aku melihat Engkau berpuasa dalam sebulan yang tidak aku lihat Engkau berpuasa seperti demikian dalam bulan yang lain.’ Rasulullah SAW bersabda, ‘Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang banyak manusia melalaikannya.
Dalam bulan Sya’ban diangkat amalan manusia maka aku cintai tidak diangkatkan amalanku kecuali aku dalam keadaan berpuasa.’ Aku berkata, ‘Aku melihat Engkau berpuasa hari Senin dan Kamis dan tidak Engkau tinggalkan keduanya.”
Rasulullah SAW menjawab, ‘Sesungguhnya amalan hamba diangkat dalam kedua hari tersebut, maka aku cintai tidak diangkatkan amalanku kecuali aku sedang dalam keadaan puasa,” (HR Al Baihaqi).
Baca Juga: Lirik Lagu Attention – Justin Bieber dan Omah Lay
Dalam bulan Syaban terdapat suatu malam yang mulia. Dikatakan bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa kaum mukminin, menangguhkan hukuman bagi orang kafir, dan mengabaikan para pendengki.
Salah satunya berasal dari Mu’adz bin Jabal RA, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Allah mendatangi seluruh makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban. Dia pun mengampuni seluruh makhluk kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Malam tersebut merupakan Nisfu Syaban atau pertengahan di bulan Syaban, tepatnya tanggal 15 Syaban yang diketahui akan jatuh pada hari Jumat, 18 Maret 2022 mendatang.
Dari keutamaan tersebut, sebagai kaum muslimin, kita diharapkan dapat berpuasa sesuai dengan anjuran Nabi Muhammad SAW.***