

inNalar.com – Seiring berjalannya waktu, populasi burung, mamalia, reptil, amfibi, dan ikan mengalami penurunan rata-rata 69 persen sejak 1970, lebih cepat dari prediksi sebelumnya.
Bumi adalah rumah bagi lebih 30 juta spesies hewan yang hidup di seluruh benua yang ada.
Lebih dari 30 juta spesies hewan yang mendiami seluruh benua yang ada. Tetapi, terdapat sejumlah spesies yang mengalami kepunahan karena ulah manusia.
Baca Juga: Gak Perlu Terbang ke Jepang! Resort dengan Fasilitas Onsen Juga Ada di Malang, Jawa Timur Loh
Berikut ini adalah 6 satwa yang terancam punah.
1. Elang Flores
Elang Flores menjadi salah satu dari 10 spesies di dunia yang terancam punah. Burung ini mempunyai persebaran yang terbatas dan ada di wilayah Nusa Tenggara.
Dimulai dari Pulau Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Alor, Pulau Lombok, dan Pulau Timor.
Baca Juga: Jejak Telapak Kaki Raksasa di Tapaktuan, Mitosnya Berkaitan Dengan Sepasang Naga dan Pertapa
Secara nasional, burung jenis ini termasuk dilindungi oleh pemerintah, sesuai dengan Peraturan Pemerintah PP No.7 Tahun 1999, terkait Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa, sebagaimana lampirannya telah diubah melalui PermenLHK No. 20 tahun 2018, untuk selanjutnya diubah lagi melalui PermenLHK No.92 tahun 2018.
IUCN (International Union for the Conservation of Nature) telah menetapkan elang flores dalam daftar merah sejak tahun 2009.
Berdasarkan hal itu, elang flores akan menghadapi resiko kepunahan dalam waktu dekat jika tidak ada intervensi dengan Tindakan konservasi.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan, Desa Terbasah di Dunia dengan Hujan Abadi Ternyata Bukan Bogor
2. Kura-Kura Angonoka
Kura-Kura Angonoka dikenal sebagai kura-kura mata bajak. Jenis ini hanya ditemui di wilayah Teluk Baly di barat lalu Madagaskar.
Kura-Kura Angonoka terdaftar punah oleh IUCN dan dianggap sebagai kura-kura paling terancam punah di bumi.
Populasi kura-kura ini diperkirakan sekitar 200 ekor, tetapi mungkin hanya 100 ekor dewasa saja.
Spesies ini terancam oleh pemburu liar yang menangkap dan menjualnya secara ilegal sebagai hewan peliharaan.
Perdagangan hewan ilegal menjadi ancaman terbesar bagi spesies ini.
3. Badak Jawa
Badak Jawa yang dulu tersebar di seluruh Asia Tenggara, kini menjadi salah satu yang paling terancam punah.
Usai mengalami penurunan populasi drastis akibat perburuan dan kehilangan habitat selama ratusan tahun.
Populasi liar hanya tersisa sekitar 80 ekor saja, yang dapat ditemukan di ujung barat Pulau Jawa, yakni Taman Nasional Ujung Kulon, sebuah Situs Warisan Dunia, disebut sebagai tempat perlindungan terakhirnya.
Namun, wilayah itu juga mengalami ancaman berupa invasi tanaman palem arenga.
Tanaman tersebut merupakan tumbuhan atau makanan utama badak, karena mengalami invasi tanaman tersebut menjadi terdesak dan mengganggu habitat alami badak jawa.
4. Owa Hainan
Owa Hainan yang merupakan primata paling langka di dunia, masuk dalam daftar sangat terancam punag oleh Uni Internasional untuk Konversi Alam.
Terdapat lebih dari 2.000 ekor pada tahun 1950-an, kemudian menurun menjadi sekitar tujuh pada tahun 1980-an.
Hal tersebut lantaran adanya pemburuan dan penebanngan kayu yang berlebihan mendorong mereka ke ambang kepunahan.
Owa Hainan hidup di pepohonan hutan hujan tertinggi lebih dari 10 meter. Hewan ini mempunyai kaki dan tengan yang Panjang, tetapi tidak memiliki ekor.
Selain itu mereka juga jarang menginjakkan kaki di tanah.
5. Harimau Siberia
Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) adalah jenis kucing besar paling langka dan terancam punah di dunia, sekitar 100 harimau Siberia yang tersisa di alam liar.
Meskipun populasi liar mereka kini stabil dan berpotensi meningkat, namun subspesies harimau ini masih terancam punah sejak 1996.
Keberadaannya hanya dapat ditemukan di wilayah kecil timur jauh Rusia dan timur laut China.
Hewan ini dapat terancam punah akibat adanya fragmentasi habitat, pembangunan insfratuktur, dan kelangkaan mangsa.
6.Badak Putih Utara
Badak putih utara hidup di Afrika Tengah, tetapi karena banyaknya pemburuan illegal menjadikan spesies ini terancam punah.
Pada tahun 2018 lalu, badak bernama Sudan yang merupakan satu-satunya penjantan telah mati.
Kini dia meninggalkan dua ekor anak yang bernama Najin dan Fatu yang merupakan dua ekor tersisa dari spesies Badak Putih Utara yang telah hidup lebih dari 55 juta tahun dimuka bumi ini.
Namun, Najin dan Fatu berkelamin betina yang menyebabkan mereka tidak bisa berkembang biak.*** (Ummi Hasanah)