

inNalar.com – Belajar Bahasa Arab dan Islam akan lebih bermakna apabila kita langsung menimba ilmu di universitas terbaik di Timur Tengah.
Salah satu negara yang banyak direkomendasikan untuk mempelajari kedua ilmu tersebut adalah Yaman.
Universitas yang cukup banyak diincar dari Yaman berada di Kota Hadramaut, tidak jarang para pegiat dakwah mendalami ilmu Islam di sana.
Baca Juga: 3 Kota Terpopuler Kanada, Paling Dilirik Mahasiswa Internasional Ada di Dekat ‘Harta Karun’ UNESCO
Pada saat bersamaan, belum banyak referensi yang mengulas dimana saja perguruan tinggi pilihan terbaik yang bisa dipilih bagi pelajar yang hendak mendalami ilmu agama dan Bahasa Arab.
Biasanya pengetahuan mengenai referensi perguruan tinggi terbaik masih didominasi dengan informasi lisan turun-temurun di kalangan pesantren.
Berikut ini 3 universitas terbaik di Yaman yang bisa menjadi referensi tambahan bagi kamu yang ingin mendalami Bahasa Arab dan Islam.
3. Universitas Imam Syafi’i Mukalla
Universitas yang satu ini terletak di Hadramaut, Yaman. Sosok rektornya adalah Dr. Muhammad Ali Ba’athiyyah.
Mahasiswa Indonesia biasa menyingkatnya dengan sebutan UIS Yaman. Penyebutan Mukalla merujuk pada nama kotanya.
Baca Juga: Biaya Sekolah Tak Semahal Jakarta, Aitchison College Pakistan Punya Fasilitas Bergaya Colosseum Roma
Jadi lembaga pendidikan ini tadinya berbentuk pesantren, tetapi sedemikian berkembangnya pendidikan dan minat dari pelajar di sana akhirnya UIS Yaman kini dinobatkan sebagai perguruan tinggi berstandar internasional.
Pada perjalanannya Universitas Imam Syafi’i Mukalla ini memiliki lingkungan kampus seluas 3950 meter persegi.
Program studi yang ditawarkan oleh salah satu perguruan tinggi terbaik Timur Tengah ini meliputi empat fakultas dan 11 jurusan.
Baca Juga: Padukan 4 Kurikulum, Sekolah Elit di Swiss Ini Siswanya Berasal dari 143 Negara
Fakultas syari’ah mencakup prodi Ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh. Lalu ada perbandingan madzhab hingga Dakwah dan Perabadan Islam pun masuk ke fakultas tersebut.
Ushuluddin sendiri membawahi jurusan aqidah, al-quran dan hadits beserta cabang keilmuannya. Adapun Bahasa Arab mencakup keilmuan linguistik hingga Sastra Arab.
Fakultas keempat, yaitu Manajemen yang meliputi Ilmu Akuntansi dan administrasi perkantoran.
2. Institut Al Wasathiyah Asy Syar’iyyah
Universitas selanjutnya masih berada di wilayah Mukalla, Hadramaut, Yaman.
Namanya adalah Institut Al Wasathiyah Asy Syar’iyyah. Institusi pendidikan ini menjadi target utama para santri yang ingin menekuni ilmu fiqh dan ushul-nya.
Baca Juga: Mampu Tampung 2.200 Murid, Ternyata Sekolah Elit di Australia Ini Miliki Sejarah Kelam
Perlu diketahui bahwa untuk dapat belajar di jenjang sarjana, universitas ini mewajibkan para mahasiswa internasional untuk mengikuti program tamhidi (kelas persiapan).
Jika mahasiswa sudah berhasil lulus dalam kelas persiapan, mahasiswa bisa lanjut belajar di lima program studi (prodi) yang tersedia.
Prodi yang ada di Institut Al Wasathiyah Asy Syar’iyyah mencakup Ulumul Quran dan Tafsir, Hadits beserta cabang keilmuannya, Dakwah, Fiqh dan Ushul-nya, Dirasat Islamiyyah dan ‘Arabiyyah.
Baca Juga: Mampu Tampung 2.200 Murid, Ternyata Sekolah Elit di Australia Ini Miliki Sejarah Kelam
3. Universitas Al Ahgaff
Universitas Al Ahgaff merupakan tempat menimba ilmu Buya Yahya sejak ia menempuh pendidikan bachelor degree hingga masternya.
Berbeda dari perguruan tinggi sebelumnya, fakultas yang ditawakan oleh pihak institusi pendidikan ini jauh lebih beragam.
Baca Juga: Kekayaannya Rp 3,7 Kuadriliun, Bernard Arnault Orang Terkaya di Dunia Lebih Pilih Sekolah Gratisan
Mulai dari Fakultas Syari’ah Wa Al Qanun, Ulum Islamiyah, Dirasat Islamiyah khusus putri, Fakultas Ekonomi dan Akuntasi, hingga Fakultas Ilmu Komputer.
Biasanya universitas legendaris Yaman ini akan membutuhkan sejumlah dokumen pendaftaran, di antaranya ijazah SMA hingga surat rekomendasi pesantren atau sekolah.
Sebagai informasi, biasanya mahasiswa yang berhasil diterima di Universitas Al Ahgaff akan membutuhkan dana keberangkatan sekitar 5000 dollar US.
Alumni terkemuka di Indonesia yang juga pernah belajar di universitas Yaman ini ada pula Dr. Muhammad Najib dan Habib Hanif Al-Atthas, Lc.***