Inilah 3 Alasan Menguap Bisa Menular, Salah Satunya Disebabkan Rasa Empati, Benarkah?

inNalar.com – Tentu hampir semua manusia pasti merasakan menguap. Entah karena mengantuk, jenuh atau mungkin saja karena tertular dari orang lain.

Lalu kenapa saat melihat orang menguap, maka orang yang melihatnya bisa saja tertular dan tiba-tiba menjadi ikutan menguap? Hal tersebut sebenarnya ada alasannya.

Jika banyak orang yang tidak tahu, sebenarnya hal tersebut memang memiliki alasan ilmiahnya. Berikut beberapa alasan ilmiahnya yang dilansir dari berbagai sumber.

Baca Juga: Flek Hitam dan Jerawat Membandel? Coba Mulai Sekarang Pakai Masker dari Susu Beruang, Hasilnya Mengejutkan!

Menguap yang menular, atau dalam kedokteran disebut contagious yawning. Hal ini terjadi saat seseorang melihat orang yang menguap, dan tanpa disadarinya orang tersebut juga ikut-ikutan menguap.

Alasan-alasan itu pun dalam kedokteran memiliki beberapa pemicu, yaitu:

1. Karena Cuaca Yang Dingin

Selama menguap, maka akan terjadi peregangan yang kuat pada bagian rahang, dari hal tersebutlah dapat terjadi peningkatan aliran darah pada kepala, wajah dan leher.

Sedangkan faktor cuaca dingin dapat mempengaruhi menguap dan menular, hal tersebut karena menguap juga proses dari pertukaran antara darah yang lebih dingin pada darah yang lebih hangat pada otak. Maka pada cuaca dingin, seseorang lebih ingin menguap dibandingkan dengan cuaca yang panas.

Baca Juga: 5 Pesepakbola dengan Gaji Tertinggi di Liga Arab, Christiano Ronaldo Jauh Lampaui Pemain Lokal?

2. Terjadi Dari Proses Empati

Terdapat penelitian yang dilakukan oleh University OF Nottingham, yang memberikan asumsi jika menguap muncul dari reflek primitif dari otak bernama korteks motorik primer. Fungsi dari bagian otak tersebut adalah untuk mengatur pergerakan tubuh.

Terdapat pula asumsi jika menguap yang menular memiliki hubungan pada rasa empati, upaya peniruan, dan dari cara berinteraksi sosial. Dan bisa saja karena Echophenomena, dimana tindakan meniru ini dilakukan secara otomatis, tanpa disadari oleh orang tersebut.

Bahkan pernah ada penelitian yang mengambil 328 sampel dalam percobaannya, terbukti jika 222 orang menguap satu kali selama menonton yawn-O-Meter. Dan sisanya ada yang tidak menguap sama sekali atau menguap lebih dari sekali.

Baca Juga: Sejarah Hari Donor Darah Sedunia, 14 Juni 2023, Sudah Siap Jadi Pendonor?

3. Harus Diteliti Lebih Lanjut

Meskipun begitu, memang harus dibutuhkan enelitian lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti kenapa menguap menular. Hal tersebut karena banyak faktor lagi yang membuat orang tertular saat melihat orang menguap.

Akan tetapi, kesimpulan dari penelitian saat ini kenapa menguap itu menular adalah karena rasa empati, usia ataupun proses memperhatikan. Karena hal itu memang tidak dapat menular jika melihat orang yang menguap dari jarak yang cukup jauh.

Baca Juga: French Open 2023 Babak Semifinal Hadirkan Match Seru Novak Djokovic vs Carlos Alcaraz

Nah jadi setelah membaca ini muncul rasa empati untuk menguap? begitulah mitos, fakta tentang menguap itu menular.*** (Alma Malik Dewantara)

Rekomendasi