

inNalar.com – Baru-baru ini terdapat sebuah penelitian baru dari peneliti University of South Australia.
Para peneliti mengungkapkan bahwa di tahun 2050 dunia akan mencapai populasi sebesar 10 miliar jiwa.
Tentunya dengan populasi sebanyak itu, sampah dunia akan semakin melimpah.
Selain itu, para peneliti juga memperkirakan bahwa dunia akan kekurangan air bersih dan makanan secara global.
Untuk mengatasi permasalahan yang sangat serius di beberapa dekade mendatang, para peneliti mencoba untuk menemukan sebuah solusi.
Para peneliti telah merancang sebuah sistem yang digerakkan oleh tenaga surya.
Sistem yang tengah dirancang oleh para peneliti tersebut disebut dengan peternakan laut. Apa maksudnya?
Peternakan laut merupakan sebuah sistem yang digerakkan oleh tenaga surya untuk menguapkan air laut dan mendaur ulang menjadi air tawar.
Seorang profesor dari Future Industries Institute UniSA telah mengembangkan peternakan laut terapung vertikal yang terdiri dari dua ruang.
Dua ruang tersebut adalah lapisan atas mirip dengan rumah kaca dan ruang permanen air di bagian bawah.
Sistem ini beroperasi seperti tempat tidur sumbu yang mungkin familiar bagi tukang kebun di rumah.
Namun, dalam sistem peternakan laut ini air bersih disuplai oleh serangkaian evaporator surya yang menyerap air laut.
Kemudian kandungan garam air laut terperangkap di badan evaporator dan di bawah sinar matahari.
Dengan begitu, sistem ini melepaskan uap air bersih ke udara yang kemudian terkondensasi menjadi air.
Dalam uji lapangan, para ilmuwan menanam tiga tanaman sayuran seperti brokoli, selada, dan pakcoy dipermukaan air laut tanpa pemeliharaan atau tambahan irigasi air bersih.
Sistem ini digadang-gadang menjadi solusi yang efektif permasalahan kekurangan air bersih dan makanan di masa yang akan datang.***