Ilmuwan Perkirakan akan Adanya Peningkatan Pengasaman Laut 3x Lipat, Spesies Penting Inilah yang Mati Pertama

inNalar.com – Para ilmuwan mengungkapkan sebuah perubahan lingkungan drastis khususnya di lautan.

Perubahan lingkungan secara drastis di lautan ini berupa pengasaman laut pada akhir abad ini.

Bahkan, para ilmuwan memperkirakan bahwa pengasaman laut meningkat 3 kali lipat pada akhir abad ini.

Baca Juga: Misteri Daratan Hilang di Selandia Baru, Ilmuwan: Zealandia Layak Jadi Benua Baru Meski Terendam Laut karena..

Perubahan iklim dan pengasaman laut yang terjadi ini berdampak pada spesies laut paling penting.

Spesies laut paling penting yang dimaksudkan ini adalah rumput laut atau alga yang tumbuh secara vertikal.

Mengapa rumput laut dikatakan sebagai spesies laut paling penting?

Baca Juga: Pertama Dibangun Tahun 1885, Masjid di Singkawang Kalimantan Barat Bakal Garap Menara, Anggarannya Rp11 Miliar

Hal tersebut dikarenakan rumput laut dapat meningkatkan keanekaragaman hayati lebih dari sepertiga garis pantai dunia.

Ilmuwan dari Swedia melakukan penelitian terhadap spesies rumput laut pada air laut yang mengalami pengasaman.

Para peneliti, melakukan percobaan ganggang berdaging cokelat dimasukkan kedalam air yang diolah dengan CO2 terlarut selama 90 hari.

Baca Juga: Ilmuwan Perkirakan Dunia akan Kekurangan Air Bersih dan Makanan di 2050, Peternakan Laut Bisa Jadi Solusi?

Selama percobaan, tim peneliti mengamati rumput laut baik secara kasat mata maupun dari perubahan kecil pada strukturnya.

Para peneliti juga mengamati seberapa baik rumput laut bisa melakukan fotosintetis, menganalisis komposisi kimianyam, dan menguji thallusnya.

Dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa pengasaman laut berdampak pada keseimbangan kimia pada rumput laut.

Selain itu, pengasaman laut ini juga bisa membuat struktur dan jaringan rumput laut menjadi lemah.

Hal tersebut tentunya mengurangi peluang kelangsungan hidup rumput laut secara keseluruhan, dalam artian akan punah.

Dengan begitu, pengasaman laut diperkirakan akan mempunyai dampak penting terhadap ekosistem pantai berbatu.

Mengingat betapa luas dan fundametalnya rumput laut cokelat yang tersebar di sepertiga garis pantai dunia.***

Rekomendasi