

inNalar.com – NASA dan seluruh dunia telah menyaksikan pendaratan OSIRIS-REx yang membawa harta karun Asteroid Bennu ini pada Minggu, 24 September 2023.
Penelitian NASA pun akhirnya bisa berlanjut dengan membuka tabung berisi sampel Asteroid Bennu pada Rabu, 27 Septmber 2023.
Tabung tersebut diketahui berisi 8 ons puing asteroid dan terdapat pula elemen yang belum dapat teridentifikasi oleh ilmuwan NASA.
Namun ternyata pihak NASA disebut terpaksa menghentikan penelitian sampel Asteroid Bennu untuk sementara waktu.
Pasalnya, sampel asteroid berukuran cangkir ini terbalut oleh debu hitam misterius yang belum pernah dikenali sebelumnya oleh para ilmuwan NASA.
Terlihat pada bagian dalam tabung terlumuri debu hitam yang akan diteliti lebih lanjut oleh para ilmuwan agar dapat teridentifikasi apakah material tersebut adalah bagian dari sampel asteroid Bennu.
Debu hitam inilah yang membuat para ilmuwan NASA memutuskan untuk mengidentifikasi material asing tersebut apakah merupakan bagian dari objek penelitian mereka.
Sebagaimana dikutip inNalar.com dari laman NASA tentang bagaimana para peneliti bertindak sangat hati-hati terhadap sampel Asteroid Bennu tersebut.
“Terdapat tingkat fokus yang sangat tinggi dari tim. Sampel akan diungkapkan dengan tingkat presisi yang luar biasa untuk mengakomodasi pengambilan perangkat keras yang sensitif agar tidak bersentuhan dengan sampel di dalamnya.”
Baca Juga: OSIRIS-REx Pembawa Asteroid Bennu Mendarat di Bumi 24 September 2023: Kuak Manusia Pertama Berasal
Lantas, mengapa Asteorid yang berukuran sangat kecil ini menjadi benda asing yang membuat NASA terobsesi dengannya?
Dengan meluncurkan OSIRIS – REx yang membuat NASA harus menggelontorkan dana senilai USD 1 miliar, ternyata terungkap mengapa pesawat ruang angkasa tersebut sangat diharapkan oleh penduduk bumi.
Setelah pesawat OSIRIS – REx melakukan perjalanan sepanjang 4 miliar mil sejak 2020 hingga akhirnya kembali ke bumi, dengan sampel asteroid Bennu kebenaran tentang teori awal mula tata surya akan segera terungkap.
Para ilmuwan sedang mencari petunjuk alasan di balik mengapa bumi menjadi hamparan layak huni dan mengapa terdapat atmosfer yang melindungi.
Selain itu, sampel fisik akan dibandingkan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan dari jarak jauh melalui teleskop OSIRIS-REx.
Rencananya pihak NASA akan mempublikasikan hasil penelitian terhadap sampel Asteroid Bennu pada Bulan Oktober mendatang.***