Ikat Dana Rp210 Triliun, Kerukan 3 Tambang Bawah Tanah Freeport Indonesia di Kab Mimika Papua Tengah Ini Hasilkan 1,97 Juta Ounces Emas

inNalar.com – PT Freeport Indonesia mencatatkan peningkatan kinerja produksi tembaga dan emas pada sepanjang tahun 2023.

Rupanya kemonceran produksi ini berkat beroperasinya tiga tambang bawah tanah yang ada di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Ketiga tambang bawah tanah tersebut meliputi Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone, dan Big Gossan.

Baca Juga: Investasi Rp4,52 Triliun, Proyek JORR 2 Jalan Tol Cimanggis – Cibitung Seksi Ini Bakal Koneksikan Jabodetabek pada Kuartal II 2024, Progresnya…

Berkat ketiga site di Gua Blok Grasberg tersebut, produksi emas perusahaan ini meningkat 10 persen.

Alhasil sepanjang tahun lalu, PT Freeport Indonesia berhasil produksi emas hingga 1,97 ounces emas.

Sementara volume penjualannya berhasil menembus hingga 1,69 juta ounces dengan realisasi harga rata-ratanya sebesar USD 1.972 per ons.

Baca Juga: Gerogoti Pasar Serawak, PLBN di Kalimantan Barat Ini Pantik Aktivitas Ekspor Bengkayang hingga Rp6 Miliar dalam 5 Bulan, Ada ‘Harta Karun’ Apa?

Capaian produksi emas perusahaan tambang legendaris ini mendorong target produksi di tahun ini menjadi semakin percaya diri.

Untuk target produksi emas, PT Freeport Indonesia memproyeksikan 2 juta ounces emas.

Sementara untuk komoditas tembaga bakal dipatok target hingga 1,7 miliar pounds.

Baca Juga: Pengungsi Palestina Bertambah, Penduduk Israel Serukan Pembangunan Kembali Pemukiman Yahudi di Jalur Gaza

Tumpuan produksi perusahaan terhadap ketiga tambang bawah tanah yang menghampar luas di Kabupaten Mimika ini cukup besar.

Diperkirakan tambang bawah tanah Grasberg mengandung 1,72 miliar pon tembaga dan 14,1 juta ons emas.

Adapun kadar tembaganya sebesar 0,96 persen, sedangkan untuk emasnya sebesar 0,72 g/t.

Baca Juga: Pendapatan Naik 27 Persen, Petrosea (PTRO) Fasilitasi Pabrik Tailing Rp3,9 Triliun Demi Hasilkan Emas Dore Bullion dari Tambang Maluku Utara

Dalam pengembangan proyek tambang bawah tanahnya, PT Freeport diketahui gelontorkan investasi hingga Rp210 triliun.

Sebagai informasi tambahan, perusahaan tambang ini diketahui tengah memperpanjang hilir produksinya dengan membangun smelter tembaga di Gresik, Jawa Timur.

Progres terkini, perusahaan berhasil memajukan progresnya hingga lebih dari 90 persen.

Baca Juga: Rogoh Dana Rp155 Miliar, 6 Pengusaha Kelas Kakap Ini Bantu Kebut Selesainya Proyek Bandara Singkawang di Kalimantan Barat, Siapa Aja?

Sehingga dimungkinkan pengoperasian Smelter Manyar bisa dikejar sebelum keran ekspor konsentrat tembaga ditutup Mei 2024.

PT Freeport Indonesia adalah salah satu perusahaan tambang emas, tembaga, dan perak di wilayah dataran tinggi Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Perusahaan ini berhasil mengoperasikan Grasberg Block Cave dengan melengkapi infrastruktur penunjangnya seperti terowongan tambang sepanjang 233 kilometer.

Baca Juga: Barcelona Kantongi 3 Nama Pelatih Top Usai Xavi Hernandez Putuskan Angkat Kaki di Akhir Musim Nanti, Siapa Saja?

Selain itu ada pula titik akses masuk tambang, kipas dan ventilasi, hingga lubang akses (shaft) yang biasanya digunakan untuk angkut material dan peralatan, serta masih banyak lagi yang lainnya.***

Rekomendasi