

inNalar.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat kembali melemah setelah mengalami kenaikan sampai 7.303 pada 28 Desember 2023 kemarin.
Penurunan dari Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ini berbanding lurus dengan penurunan harga saham milik beberapa emiten yang akhirnya bertahan di merah hingga pukul 11.30 WIB.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, 29 Desember 2023, indeks harga gabungan ini dibuka di angka 7.303.
Baca Juga: Diputus Kontrak, Proyek Revitalisasi Alun-Alun Senilai Rp23 Miliar di Kediri Terancam Mangkrak
Angka tersebut sempat mengalami kenaikan hingga 7.305 pada pukul 09.02 WIB sebelum akhirnya terus turun hingga 7.277 pada akhir sesi pertama pasar modal hari ini.
Sejalan dengan kembali menurunnya indeks harga tersebut, beberapa stock juga mengalami penurunan.
Sebagai contohnya saja adalah milik Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang bertahan di angka 2.400 dari sebelumnya 2.580.
Penurunan ini tidak hanya terjadi pada ADRO, namun, juga pada emiten lain terutama milik Prajogo Pangestu, yakni BRPT, BREN, dan TPIA.
PT Barito Pasific Tbk atau BRPT memulai pembukaan pasar modal dengan harga 1.375 atau Rp137.500 per lot.
Harga di atas sempat naik sampai 1.385 atau Rp138.500 pada pukul 09.01 WIB.
Baca Juga: Pinjamkan 175 Juta USD untuk Modal, MDKA Hanya Beri Bunga 5,76 Persen per Tahun ke Pani Bersama Jaya
Sayangnya, perolehan harga tersebut tidak bertahan lama karena beberapa menit kemudian, harga dari stock ini mengalami penurunan sampai berada di titik terendahnya di angka 1.330 atau Rp133.000 per lot.
Pada sesi pertama ini, harga dari saham Barito Pasific Tbk berhenti di angka 1.350 atau Rp135.000 per lot.
Selanjutnya adalah saham emiten Barito Renewables Energy Tbk atau BREN yang pada sesi pertama harganya berada di kisaran 7.650 dari 7.675 atau minus 0,33%.
Namun, berbeda dengan BRPT, BREN terlihat mengalami fluktuasi harga yang stabil bahkan terlihat ada kenaikan sampai pukul 09.34 WIB.
Stock milik Barito Renewables Energy Tbk ini berhasil naik sebesar 1,63% dengan harga 7.800 atau Rp780.000 per lot.
Sayangnya, kenaikan harga dari BREN ini tidak dapat bertahan lama. Pada pukul 09.38, harga BREN langsung turun drastis sampai 7.450 atau Rp745.000 per lot.
Saham BREN ini kemudian naik secara perlahan hingga berakhir sesi 1 pasar modal hari ini dan berhenti di angka 7.650.
Terakhir adalah TPIA yang mengalami penurunan sebesar 5,42% dari harga pembukaan, yakni 6.000 atau Rp600.000 per 100 lembar saham (1 lot).
Penurunan yang dialami oleh TPIA atau Chandra Asri Petrochemical Tbk ini terbilang cukup ekstrem jika dibandingkan dengan dua stock lainnya.
Dari pembukaan awal 6.000, TPIA turun sampai di titik terendahnya sebesar 5.400 pada 09.35 WIB.
Setelahnya, stock milik Chandra Asri Petrochemimal Tbk ini mulai kembali merangkak naik hingga akhir sesi 1 dan berhenti di angka 5.675 atau Rp567.500 per lot.
Itulah ketiga emiten milik Prajogo Pangestu yang mengalami penurunan harga sejalan dengan menurunnya IHSG.
Pemilik PT Barito Pasific Tbk ini sendiri aslinya memiliki empat buah emiten, namun, satu diantaranya saat ini sedang dalam masa suspend.
Adapun emiten yang sedang dalam masa suspend tersebut adalah CUAN atau Petrindo Jaya Kreasi Tbk.
Sebelum kena suspend, harga stock PT Petrindo Jasa Kreasi Tbk berada di angka 13.425 atau Rp1.342.500 per lot.***