

InNalar.com – Saat hendak membangun jembatan, tentu anggaran yang digelontorkan untuk mengerjakan proyek tersebut cukuplah banyak.
Salah satunya adalah pembangunan jalur penghubung yang berada di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
Akan tetapi, karena untuk membangun jalur penghubung yang melintas di sungai Kapuas tersebut membutuhkan anggaran yang banyak, maka pemerintah Indonesia harus menggunakan dana pinjaman atau hutang dari China.
Bahkan 90% dana yang masuk ke pembangunan jalur penghubung tersebut justru berasal dari dana pinjaman dari China.
Dilansir InNalar.com dari laman Setkab, dalam membangun infrastruktur ini, total anggaran yang diberikan adalah Rp740 miliar.
Sementara itu, uang yang diajukan pemerintah untuk meminjam dana dari China yaitu sebanyak Rp500 miliar, berdasarkan situs resmi PUPR.
Meski harus hutang ke China, namun pada akhirnya pembangunan jembatan yang diklaim terpanjang di Kalbar ini telah rampung.
Sebab, pembangunannya telah dimulai sejak 2011, dan telah diresmikan pada awal tahun 2016 kemarin oleh presiden Jokowi.
Walau begitu, ternyata jalur penghubung ini selama pembangunannya sempat molor juga.
Jika sesuai rencana, maka sebenarnya jalur penghubung ini sudah dapat beroperasi sejak tahun 2014.
Usut punya usut, ternyata pembangunan jalur penghubung di Kalimantan Barat bisa molor karena dana pinajaman dari China tersebut tak kunjung cair.
Bahkan terdapat pula kendala lain yakni berkaitan dengan proses perizinan proyek sehingga pengerjaan pembangunan jembatan di kabupaten Sanggau ini sampai tertunda.
Adapun nama dari jalur penghubung yang menggunakan dana hutang dari China ini adalah Jembatan Tayan yang melintas di Sungai Kapuas.
Selain melintas di atas sungai, sebenarnya infrastruktur ini juga jadi penghubung 2 provinsi.
Provinsi yang terhubung karena adanya jalur penghubung ini adalah Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah.
Disebut jadi yang terpanjang, sebab infrastruktur ini membentang sejauh 1,42 km.
Akan tetapi, jembatan ini pada dasarnya terbagi menjadi 2 bentang karena melintas di Pulau Tayan yang terletak di tengah Sungai Kapuas.
Dengan panjang 1,42 km, hal ini terbagi ke Bentangan pertama dari Kota Tayan dengan Pulau Tayan dengan panjang 300 meter.
Sedangkan bentangan kedua berada di Pulau Tayan hingga Piasak sepanjang 1.140 meter.
Meski harus hutang ke China, tentu hal ini sepadan dengan masyarakat Kalimantan Barat yang sudah merasakan mudahnya mobilitas di daerahnya dengan adanya infrastruktur ini. ***