Hubungkan Kota Kediri, Proyek Jalan Tol Tahap I Senilai Rp 9,92 Triliun Rampung di Tahun 2025

inNalar.com – Provinsi Jawa Timur saat ini tengah menjalani pembangungan proyek infrastruktur jalan tol yang menghubungkan Kota Kediri dengan Tulungagung.

Peletakan batu pertama atau groundbreaking jalan tol telah dilakukan pada tanggal 18 bulan oktober 2024 oleh Kementerian Koordiantor Bidang Kemmaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Pengembangan proyek di Kota Kediri ini dilakukan pemerintah dengan menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan badan usaha atau perusahaan swasta.

Baca Juga: Demi Berantas 2.700 Tambang Ilegal, Ditjen Gakkum ESDM akan Dipimpin oleh Gabungan Aparat

Skema KPBU yang digunakan pemerintah adalah cara untuk menghemat angggaran yang keluar daari APBN tanpa mengurangi kelayakan dari infrastruktur yang dibangun.

Perusahaan yang bekerja sama dalam pembangunan fasilitas jalan di Kota Kediri ini adalah PT Gudang Garam.

Hampir 99,9 persen saham dalam proyek ini dipegang oleh PT Gudang Garam dengan anggaran yang digelontorkan mencapai Rp 9,9 triliun.

Baca Juga: Pejuang CPNS 2024 Wajib Catat! Begini Isi Materi Psikotes SKB 2024 dan Tips Agar Lolos

PT Gudang Gara akan menjadi pemegang saham utama jika pembangunan akses jalan alternatif ini selesai, dengan masa konsesi selama 50 tahun.

Jalan tol dengan panjang total 44, 17 kilometer ini akan melewati 2 tahap pembangunan.

Tahap I yang sudah dikerjakan saat ini memiliki panjang sekitar 6, 82 kilometer yang nantinya terhubung dengan Bandara Dhoho Internasional.

Baca Juga: Tes SKB CPNS 2024 Terdiri dari Apa Saja? Berikut Ini Penjelasanya

Kemudian untuk tahap II yang akan menjadi main road masih dalam proses perencanaan di awal bulan November saat ini.

Pada tahap inilah wilayah kota kediri akan terhubung dengan Mojo dan Tulungagung melalui jalan tol sepnjang 37, 35 kilometer.

Menteri Pekerjaan Umum RI, Dody Hanggodo dalam kunjunganya untuk meninjau proyek tol ini menargetkan akan dibuka pada bulan oktober tahun 2025.

Pembangunan ini dilakukan dengan menambahkan 2 lajur kendaraan dengan masing-masing lajurnya memiliki lebar sekitar 3,6 meter.

Disepanjang jalan nantinya juga akan dibangun bebererapa akses penunjang seperti jembatan dan overpass sebanyak 20.

Selain itu terdapat juga 4 box underpass dan 28 box chulvert yang nantinya akan dipasang di beberapa titik.

Sebanyak 87, 6 hektar dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek pembangunan ini agar bisa digunakan.

Namun, sampai saat proges penyelesaian lahan yang dibangun masihlah tersendat di bawah angka 45 persen.

Doddy Hanggodo menganggap bahwa progres yang berlangsung sampai saat ini telah menunjukan hasil membanggakan dan sangat baik.

Diharapkan dengan pembangunan jalan tol dapat merealisasikan kemudahan akses ekonomi yang dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Selain itu kemudahan untuk mengakses bandara juga dapat dipercepat, menurut dody adanya jalan tol yang menghubungkan dengan bandara ini akan sama-sama memakan waktu 1 jam jika ingin ke surabaya.

Hal ini dibuktikan dengan trafik dari lapangan djuanda menenuju surabaya juga memakan waktu yang sama yaitu 1 jam juga.***(Wahyu Adji Nugraha)

Rekomendasi