

inNalar.com – Semarang merupakan daerah rawan banjir rob. Salah satu solusi yang digadang ampuh mengatasinya adalah Proyek ‘Atlantis’.
Proyek ‘Atlantis’ dinilai ampuh atasi banjir rob Semarang, karena tol tanggul laut ini bakal jadi megaproyek dwifungsi.
Tidak heran masyarakat pada akhirnya berharap banyak terhadap proyek bernilai Rp5,44 triliun ini.
Seiring Proyek Tol Tanggul Laut ‘Atlantis’ masih sibuk dibangun, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang ungkap satu kabar gembira.
Kabar gembira tersebut diungkap oleh Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Menurutnya, daerah terdampak bencana diklaim semakin menyusut berdasarkan catatan per januari 2024.
Setidaknya kawasan rawan banjir di wilayah ibukota Jawa Tengah ini tersisa 3% saja.
Walikota yang akrab disapa Mbak Ita ini pun mengungkap pahlawan di balik peyusutan daerah terdampak bencana ini.
Rupanya Proyek Tol Tanggul Laut ‘Atlantis’ bukanlah pahlawannya.
Baca Juga: Bakal Tabrak 40 Desa, Proyek Ruas Tol di Jawa Tengah Ini Masih Belum Ada Kepastian
Justru Proyek Sheet Pile di Tambaklorok, Semarang Utara inilah yang banyak sumbangsih dalam mitigasi banjir rob.
Sebagai informasi, daerah rawan bencana ini terletak di tiga kecamatan, di antaranya adalah Genuk dan Pedurungan.
Tidak ketinggalan Kecamatan Semarang Utara pun menjadi perhatian besar pemerintah kota setempat.
Baca Juga: Gandeng Malaysia, Jalan Tol di Palembang Ini Bakal Tersambung Penuh pada Akhir 2024
Sambil berjalan, pihak pemerintah daerah tengah mengupayakan proyek pengendalian banjir dari sisi lainnya.
Salah satunya adalah membenahi Jembatan Nogososro, posisinya akan ditinggikan guna antisipasi banjir rob di Kota Semarang.
“Pemkot sedang meninggikan Jembatan Nogososro,” dikutip inNalar.com dari Portal Pemkot Semarang.
Dengan harapan, kawasan Muktiharjo dan Tlogosari dapat terhindar dari bencana langganan di daerahnya tersebut.
Lantas, bagaimana nasib proyek kebanggaan Jawa Tengah yang belum kunjung tampak hilalnya.
Di tengah kemajuan pesat penanganan banjir rob di Kota Semarang, Proyek ‘Atlantis’ ini rupanya masih melalui lika-liku pembangunan.
Mulai dari Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) yang masih banyak dipertanyakan pegiat lingkungan.
Walhi Jawa Tengah mengungkap bahwa analisis dampak lingkungan pada proyek ini masih belum mendalam.
Menurut organisasi pegiat lingkungan ini, analisis dampak masih berkutat pada bagaimana Proyek ‘Atlantis’ ini dapat membuka peluang kerja.
Sayangnya belum mendalam hingga pembahasan dampak ekosistem akuatik dan hutan bakau.
Pasalnya ekosistem kawasan pesisir dan laut sangat penting bagi keberlanjutan mata pencaharian nelayan.
Pada sisi lainnya, Proyek Tol Tanggul Laut ‘Atlantis’ di Semarang ini masih sibuk melalui hambatan internal.
Hingga garapan jalan tol seksi 1 garapan PT PP (Persero) Tbk yang masih terus diupayakan untuk dilepas pihaknya.
Divestasi saham sebagian tol tanggul laut Semarang -Demak ini dilakukan demi memperbaiki keuangan perusahaan.
Upaya pencarian investor pun terus dilakukan demi keberlangsungan Proyek Tol Tanggul Laut ‘Atlantis’ ini.
Sebagai informasi, jalan tol sepanjang 26,7 kilometer ini digadang menjadi pengurai banjir yang kerap melanda.
Bahkan Demak disebut menjadi wilayah yang paling terdampak oleh banjir rob.
Penyebabnya karena daerah tersebut berdekatan dengan Jalan Pantau Utara (Pantura).
Apabila cuaca ekstrem melanda kawasan Pantura, biasanya Demak juga akan terkenda dampak genangan airnya.
Itulah mengapa lintasan tol Semarang – Demak sengaja dibuat dwifungsi sebagai tanggul laut.
Jadi proyek tol ini tidak hanya memperlancar distribusi logistik, tetapi juga dapat mengatasi persoalan bencana di wilayah sepanjang lintasannya.
Adapun Jalan Tol Tanggul Laut Semarang – Demak akan dibagi menjadi dua seksi.
Bentang seksi I panjangnya 10,39 kilometer, sedangkan seksi II menjuntai hingga 16,31 kilometer.
Uniknya pembangunan tol tanggul laut Semarang ini, yaitu karena adanya material bambu yang menjadi dasar matrasnya.
Seiring dengan bencana yang disebabkan cuaca ekstrem ini terus menggempur daerahnya, pemerintah daerah terus menggesa sejumlah proyek mitigasi bencana ini.
Adapun proyek strategis nasional yang paling dinantikan warga Semarang dan sekitarnya ini adalah tol tanggul laut.
Diharapkan proyek kebanggaan Jawa Tengah ini dapat rampung sesuai target, yakni pada April 2025.***