

inNalar.com – Pada salah satu kajian ceramahnya, Ustadz Abdul Somad membedah pembahasan mengenai pesan kematian yang disarikan dari bukunya yang berjudul “35 Kisah Sakaratul Maut”.
Ustadz Abdul Somad berpandangan bahwa setiap muslim telah banyak yang memiliki kesadaran akan datangnya kematian yang pasti menghampirinya.
Namun, menurut Ustadz Abdul Somad, belum banyak yang benar-benar memahami dan mempelajari apa saja yang perlu dihindari sebelum datangnya kematian.
Dalam sesi ceramahnya, Ustadz Abdul Somad mengajak umat Islam untuk mempersiapkannya dengan cara mempelajari dan meneladani pesan-pesan yang tersimpan pada akhir kematian kisah para nabi.
Pesan yang tersirat dari akhir kematian dalam kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam dibagikan oleh Ustadz Abdul Somad untuk kemudian dipelajari dan dipahami oleh Umat Islam.
Dapat dipahami dari siratan kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam bahwa terdapat dua pesan yang dapat dipahami oleh setiap muslim melalui kisahnya guna mempersiapkan kematian terbaiknya.
Ustadz Abdul Somad pun kemudian menyebutkan dua pesan sebelum kematian yang dapat diteladani dari kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam, yaitu hindarilah kesyirikan dan jangan sombong.
“Syirik kepada Allah, rusak amal kalian. Sombong kepada manusia, orang tak ingat semua kebaikan,” kata Ustadz Abdul Somad.
Pertama, persiapkanlah kematian dengan cara menghindari perbuatan syirik kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Berdasarkan penjelasan Ustadz Abdul Somad, obat untuk perbuatan kesyirikan adalah dengan memperbanyak mengingat Allah subhanahu wa ta’ala sebelum kematian menjemput setiap muslim.
Adapun dzikir yang diajarkan dalam Islam untuk menghindari kesyirikan, Ustadz Abdul Somad menyarankan setiap muslim untuk melafazkan dzikir “Laa Ilaaha Illallaah” artinya tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar, melainkan Allah subhanahu wa ta’ala.
Selanjutnya, pesan yang kedua, disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad bahwa setiap muslim hendaknya senantiasa mempersiapkan kematian dengan menghindari sikap sombong terhadap manusia.
Adapun dzikir yang diajarkan dalam Islam untuk menghindari sikap sombong, Ustadz Abdul Somad menyarankan setiap muslim untuk melafazkan dzikir “Subhanallaah wa bihamdihi” artinya Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya.
Pasalnya, kesucian itu hanyalah milik Allah subhanahu wa ta’ala.
Menurut Ustadz Abdul Somad, manusia tidak sepantasnya menerima pujian, karena pada dasarnya Allah subhanahu wa ta’ala menutupi segala aib yang ada pada setiap muslim hingga ia terlihat baik di mata manusia.
Baca Juga: Heboh Christian Sugiono Selingkuh dari Titi Kamal: Kepergok Ciuman dengan Wanita Lain di Mobil
Kalaulah Allah subhanahu wa ta’ala tak menutupi aibnya di hadapan manusia, maka seseorang akan hidup tanpa siapa pun yang ingin bersamanya.
Setelah itu, pada akhir penjelasannya, Ustadz Abdul Somad mengingatkan setiap muslim bahwa setiap dari mereka akan memiliki sandangan “almarhum“, karena kematian pasti akan tiba pada waktunya.
Artinya, suatu hari nanti manakala kematian menghampiri, semuanya akan tinggal kenangan dan amal-amal kebaikan itulah yang akan menemani seseorang hingga akhirat kelak.***