Hidup Puluhan Tahun di Kalimantan Barat, Desa Unik Ini Justru Menggunakan Bahasa Madura di Kesehariannya?

inNalar.com – Terkenal dengan suku Dayaknya, itulah Kalimantan Barat. Sedangkan di Kalimantan Barat, sesungguhnya bahasa umum yang digunakan adalah bahasa Dayak, Indonesia, ataupun bahasa Melayu.

Akan tetapi ada satu daerah yang cukup unik di Kalimantan Barat, dimana daerah ini tidak bisa menggunakan bahasa umum yang digunakan di provinsi seribu sungai itu.

Karena dalam kegiatan sehari-hari, warga kampung di Kalimantan Barat ini berkomunikasi menggunakan bahasa Madura.

Baca Juga: Anggarkan Rp 270 Triliun, Riau Segera Bangun Kereta Api Bawah Laut Pertama di Indonesia

Alasannya, bukan karena tidak ingin menggunakan bahasa Dayak, melainkan karena warga satu kampung di Kalimantan Barat tersebut tidak bisa berbahasa Dayak.

Dilansir Innalar.com dari kanal youtube pie’ie Mejink, kampung itu terletak di Desa Madura, kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Meskipun dikatakan desa Madura, namun tidak semuanya berasal dari Madura.

Baca Juga: Gedung Tertinggi di Jambi Ini Tingginya Sampai 24 Lantai, Penasaran Gedung Apa?

Karena di kampung tersebut para warganya berasal dari banyak lokasi.

Tentu hal ini menandakan jika Indonesia memang sangat kaya akan suku ragam yang saling menyebar dan bersatu, tanpa memandang suku, etnis maupun agama.

Meskipun sudah lama hingga tahunan tinggal di Kalimantan Barat, namun uniknya para warga yang tinggal di desa Madura ini belum bisa berbahasa Dayak.

Baca Juga: Lokasinya 22 Km dari Denpasar, Desa Unik di Bali Ini Menawarkan Pengunjung untuk Naik Gajah, Ingin Coba?

Ditambah lagi saat berbicara, nampak jika logat Madura yang mereka miliki masih kental.

Tapi jangan salah, meskipun mereka hidup di tanah suku lain, namun warga desa Madura ini mengatakan jika mereka hidup layak.

Karena jalan yang ada di daerah tersebut pun sudah teraspal dengan bai, serta perumahan warga juga layak huni.

Adapun penghasilan yang mereka dapat itu adalah berasal dari pertanian.

Karena kebanyakan dari warga di desa Madura ini memang berprofesi sebagai petani, yang memanfaatkan kelapa, ataupun kelapa sawit.

Selain itu, waktu yang mereka habiskan justru lebih sering di kebun, dibandingkan dengan di rumah.

Nah itulah desa Madura di Kalimantan Barat yang tidak bisa berbahasa Dayak meskipun sudah tinggal bertahun-tahun. Dengan membaca ini tentu bisa dilihat jika perbedaan di Indonesia bisa menciptakan keindahan.***

Rekomendasi