Heboh Fenomena Matahari Merona Biru di Langit Inggris, Pertanda Kiamat?

inNalar.com – Warga Inggris sangat terkejut dengan adanya fenomena penampakan matahari yang tidak biasa pada hari Kamis, 28 September 2023.

Pasalnya, warna Matahari di Inggris bukan kuning ataupun oranye, melainkan berwarna biru.

Matahari membiru ini cukup menghebohkan para warga Inggris ketika mereka melihat bagaimana fenomena langka tersebut terjadi secara tiba-tiba.

Baca Juga: Ilmuwan NASA Deteksi Material Asing Membalut Asteroid Bennu, Misi Senilai USD1 Miliar Sempat Dihentikan Demi..

Namun, para ilmuwan mengungkap penjelasan ilmiah sederhana mengenai bagaimana fenomena matahari berwarna biru ini tak perlu dikhawatirkan.

Wakil Kepala Badan Layanan Cuaca Nasional United Kingdom, Met Office menjelaskan bahwa cuaca yang terjadi di Inggris saat itu dipengaruhi oleh aliran udara yang menghembus dari arah barat.

Angin barat tersebut membawa udara dari Amerika Utara menuju ke Eropa. Udara yang terbawa saat ini mengandung asap dari kebakaran hutan yang melanda Kanada.

Baca Juga: Ternyata Ini Tanda-tanda Radikal Bebas dalam Tubuh, dr Zaidul Akbar Jelaskan Bahaya Makan Double Carbo

Sehingga terbentuk kombinasi asap dan awan tinggi di atmosfer yang menyebarkan cahaya matahari, sehingga warna matahari pun terlihat menjadi biru.

Sebagai informasi, Hutan di dekat Mistissini, Quebec, Kanada dilanda kebakaran hutan hingga diperhitungkan ada sekitar 2,2 miliar ton karbon dioksida dilepaskan ke atmosfer.

Lebih lanjut, fenomena alam matahari berubah menjadi biru ini juga dijelaskan berdasarkan panjang gelombangnya.

Baca Juga: Bahaya Makanan Olahan, dr. Zaidul Akbar Berikan Resep Pencernaan Tetap Sehat, Minum Ini Selama 3 Bulan

Diketahui bahwa pada dasarnya setiap warna yang kita lihat di bumi ini memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.

Adapun warna violet memiliki panjang gelombang paling pendek, yakni sekitar 380 nanometer.

Adapun warna merah memiliki gelombang terpanjang, yakni mencapai 700 nanometer.

Saat sinar matahari menyebar ke bumi melalui partikel-partikel di udara seperti asap dan debu, semakin pendek panjang gelombangnya, maka akan semakin mudah cahaya tersebut dihamburkan.

Itulah mengapa dengan semakin banyaknya asap di atmosfer akibat dari kebakaran hutan di Kanada, maka akan terjadi lebih banyak hamburan cahayanya hingga matahari berubah wana jadi biru.

Fenomena ini bukan yang pertama kalinya, sebagaimana dikutip inNalar.com dari sebuah artikel yang ditulis oleh W. G. Guthrie dalam laman adsabs.harvard.edu.

“Pada Selasa, 26 September 1950 matahari berwana biru terjadi di langit Skotlandia dan Inggris yang kemudian diikuti dengan fenomena bulan biru.”

Ternyata kejadian yang sama tersebut juga sebagai imbas dari adanya bencana kebakaran hutan di Kanada persis dengan yang terjadi pada matahari biru yang terjadi di Inggris pada Kamis, 28 September 2023.***

 

Rekomendasi