

inNalar.com – Segeralah bertaubat, wahai Muslim. Pasalnya ada perilaku dosa besar yang tidak disadari pelakunya.
Secara tidak sadar, ternyata pahala yang seorang muslim upayakan habis ludes gegara perilaku dosa besar ini.
Hendaknya kita perlu berhati-hati karena tindakan ini sering dilakukan dan bisa menyebabkan amalan bangkrut di akhirat.
Baca Juga: Jarang Diketahui Muslim, Terungkap Rahasia Perjalanan Ruh Mayit Menuju Alam Kubur Setelah Meninggal
Perilaku dosa besar yang dimaksudkan ini adalah menggunjing atau istilah umunya adalah ghibah.
Ghibah adalah perilaku dosa besar yang seringkali dilakukan oleh seorang muslim, bahkan terkadang tidak disadari keluar dari lisannya.
Tindakan ini biasanya ditandai dengan kebiasaan suka membicarakan kejelekan orang lain.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! 6 Tanda Ini Ternyata Sering Terlihat Pada Orang yang Akan Meninggal Dunia
Disebut menggunjing karena seringkali orang yang dibicarakannya tidak tahu-menahu jika dirinya dijelek-jelekkan alias ngomong di belakang.
Tindakan ini bisa dilakukan dalam bentuk lisan secara langsung atau tulisan melalui chat Whatsapp, DM Instagram, dan media sosial lainnya yang bersifat private.
Perilaku ghibah adalah dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah sebagaimana ditegaskan dalam QS Al Hujurat ayat 12.
Baca Juga: Resep Ayam Nori Panggang, Menu Sahur Diet Simple 430 Kalori Spesial Edisi Ramadhan 2024
Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa seorang muslim yang melakukan ghibah diibaratkan seperti memakan daging bangkai sesamanya.
Tentu ini menjadi gambaran besar bahwa kebiasaan yang sering tidak disadari ini memiliki kedudukan yang sangat buruk di sisi Allah ta’ala.
Jika seorang muslim terbiasa melakukan perilaku dosa besar ini, maka di akhirat kelak dirinya akan bangkrut dan habislah seluruh pahalanya.
Mulai sekarang kita perlu berhati-hati dengan kebiasaan ini, karena selain bisa mengikis habis pahala kita juga menjerumuskan ke dalam api neraka.
Sebaliknya, seseorang yang pandai menjaga rahasia dan lisannya Allah akan jamin surga untuknya.
Mari kita mulai berusaha untuk menjaga lisan dari fitnah, dusta, dan pembicaraan yang haram.
Supaya di akhirat kelak amalan yang telah diupayakan di dunia tetap utuh hingga yaumul hisab.***