Hasilkan 103,96 Kuintal per ha, Pertanian Bawang Merah Terbesar di Jawa Timur Ini Terima Rp 3M Setiap Panen?

inNalar.com – Jawa Timur memiliki beberapa wilayah yang membudidayakan bawang merah, salah satunya ada di Desa Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.

Sebenarnya pertanian bawang merah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur diketahui telah ada sejak tahun 1950, terhitung 73 tahun hingga saat ini.

Bawang merah sendiri dapat disebut sebagai tanaman yang manja karena membutuhkan cuaca yang bagus, pupuk yang bagus hingga pengobatan yang bagus.

Baca Juga: Berdiri Sejak 1906, Masjid di Kota Jambi Ini Jadi Saksi Bisu Masa Perjuangan Sultan Thaha Melawan Belanda

Diketahui bahwa apabila cuaca sedang tidak baik, maka semua aspek yang diterapkan ke bawang merah juga akan ikut tidak baik.

Salah satu petani bawang merah di Desa Sukomoro, Jawa Timur menjelaskan bahwa jenis bawang akan berbeda tergantung musim.

Untuk merawat bawang merah di Jawa Timur agar menghasilkan kualitas yang bagus, dibutuhkan pupuk yang sudah jadi seperti NPK dan TSB.

Baca Juga: 14 Km dari Surakarta, Ladang Tebu Seluas 17 ha di Boyolali Disulap Jadi Bandara Terbaik se-Jawa Tengah

Diketahui bahwa pupuk kandang tidak digunakan sebagai suntikan ke bawang merah karena memiliki resiko besar. Apabila tidak cocok, usia 20 hari akan langsung ngenes.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, bawang merah yang dihasilkan oleh Desa Sukomoro di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur adalah 103,96 kuintal per Ha.

Lahan pertanian yang dimiliki oleh salah satu petani bawang merah di Desa Sukomoro, Jawa Timur ada yang mencapai 100 Ha.

Baca Juga: Berjarak 20,5 Km dari Alun-alun Kediri, Terdapat Cerobong Asap Tertinggi di Indonesia! Tingginya Setara Monas

Diketahui rata-rata harga bawang merah pada tahun 2021 adalah Rp 30.000 per kilogram, sehingga harga bawang merah untuk 1 kuintal mencapai Rp 3 juta.

Petani bawang merah di Sukomoro yang memiliki lahan seluas 100 Ha dimana setiap hektarnya menghasilkan 103,96 kuintal akan mendapatkan laba yang sangat besar.

Apabila diakumulasikan, penghasilan yang masuk untuk setiap hektar adalah hampir Rp 312 juta. Sehingga, untuk lahan seluas 100 Ha, petani bawang merah akan menerima kurang lebih Rp 3 miliar.

Petani bawang merah di Desa Sukomoro, Nganjuk, Jawa Timur menyampaikan bahwa dalam satu tahun biasanya ada 3 hingga 4 kali tanam panen.

Salah satu hama yang paling bahaya dan harus dihadapi ketika tanam panen bawang merah di Jawa Timur ini adalah hama grandong.

Pasalnya, tanaman bawang merah yang terserang hama tidak akan kelihatan, tiba-tiba sudah hangus dan habis begitu saja diserang oleh hama.

Oleh karena itu, diperlukan perawatan tepat dan pengawasan ketat untuk seluruh lahan pertanian bawang merah, bukan hanya di Desa Sukomoro, Jawa Timur saja.***

Rekomendasi