

InNalar.com – Salah satu hasil tambang yang cukup melimpah di pulau Kalimantan adalah hasil Bauksitnya.
Agar dapat memberikan nilai lebih, maka pemerintah banyak membangun pabrik pengolahan mineral, atau bisa disebut dengan Smelter.
Meski begitu, di kabupaten Mempawah provinsi Kalimantan Barat terdapat tempat pengolahan mineral yang justru sempat mangkrak hingga 2 tahun lamanya.
Walau sempat mangkrak, namun kini pembangunan pabrik pengolahan di Mempawah tersebut saat ini tengah dikebut penggarapannya.
Pabrik pengolahan yang dimaksud ini nantinya akan menjadi Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR), yang dimiliki oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).
Proyek tempat pengolahan hasil tambang ini merupakan hasil konsorsium perusahaan asal China yaitu China Aluminium International Engineering Corporation Ltd. (Chalieco), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk. (PTPP).
Adapun yang membuat proyek ini sempat ditinggalkan selama 2 tahun, itu juga karena terdapat perselisihan pada kedua perusahaan di atas.
Selain terjadi perselisihan, pada akhirnya proyek pabrik pengolahan di Kalimantan Barat ini juga membuatnya keluar dari proyek strategis nasional (PSN).
Walaupun diketahui jika saat ini proyek pengolahan ini tengah diajukan kembali untuk masuk ke dalam PSN lagi.
Diketahui pembangunan smelter Bauksit atau Sgar ini nantinya akan membutuhkan investasi sebesar US$1,7 miliar, atau sekitar Rp 25,5 triliun, jika kurs dikalikan Rp 15 ribu.
Dilansir InNalar.com dari bpkp.go.id, pembangunan smelter Bauksit menjadi Sgar ini pada 15 September 2023 telah mencapai 64.83%.
Tempat pengolahan mineral di Mempawah ini nantinya akan menghasilkan 1 juta ton alumina per tahun, dengan bahan baku sebanyak 3,3 juta bauksit per tahun.
Dalam pengelolaannya, nantinya pabrik pengolahan tersebut akan dioperasikan oleh 881 orang pegawai.
Melihat perkembangan smelter Bauksit akhir-akhir ini, diperkirakan pabrik pengolahan ini telah dapat beroperasi pada September 2024.
Walau sebenenarnya ditargetkan nanti pada awal tahun 2025, pabrik pengolahan Sgar penghasil Alumina ini baru akan beroperasi secara penuh.***