Hari Maulid Nabi Muhammad 2023: Berikut Arti, Hukum, dan Cara Menyikapinya Menurut Ustadz Adi Hidayat

inNalar.com – Hari Maulid Nabi Muhammad di tahun ini akan diperingati pada 28 September 2023.

Ketika menyambut dan merayakan Hari Maulid Nabi Muhammad, apakah kamu tahu apa arti dari Maulid?

Menurut Ustadz Adi Hidayat yang dikutip dari salah satu kajiannya dari Channel Youtube Cahaya Islam, Maulid dari bahasa artinya waktu kelahiran.

Baca Juga: Update Survei LSI: Ganjar Pranowo Raih Rangking Teratas Jika Digandengkan dengan Erick Thohir

Selain Maulid, ada Maulud yang berarti bayi yang dilahirkan.

Jadi Maulid Nabi artinya waktu Nabi dilahirkan, sedangkan Maulud Nabi artinya Nabi yang terlahir.

Pada kelender Hijriah, peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awwal.

Baca Juga: Garut Punya Kampung Sultan, Pendapatan Warganya Bisa Rp500 Juta Sebulan Hanya dari Online!

Hukum Maulid Nabi tidak ada, seperti yang disampaikan oleh Ustadz Adi Hidayat yang dikutip dalam Video kajian tanya jawab seputar hukum merayakan Maulid Nabi.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan bahwa hukum Maulid nabi tidak ada, karena lahirnya Nabi tentu tidak memiliki hukum.

Sama halnya dengan kita yang lahir kedunia, tentu tidak memiliki hukum.

Baca Juga: Garut Punya Kampung Sultan, Pendapatan Warganya Bisa Rp500 Juta Sebulan Hanya dari Online!

Ustadz Adi Hidayat juga mengatakan bahwa hukum itu terletak pada perbuatan seseorang dan bukan terletak pada kelahiran seseorang.  

Menurut penelitian, hanya ada Nabi Muhammad yang lahir di sekitaran Ka’bah. Tempat lahirnya pun masih ada sampai saat ini, meski disamarkan oleh pemerintah kerajaan Arab Saudi demi tetap terjaga.

Sebagai umat Islam, cara terbaik dalam menyikapi Maulid Nabi adalah dengan berbahagia.

Selain itu, bisa dengan berpuasa pada hari senin atau puasa sunnah, karena Nabi Muhammad menyikapi hari lahirnya dengan cara berpuasa pada hari Senin.

Setiap umat islam, pasti merayakan hari Maulid Nabi dengan suka cita sebagai bentuk cinta kasih para umat islam kepada Nabi Muhammad.

Pada hari Maulid Nabi akan selalu jadi momentum tersendiri bagi setiap orang.

Mulai dari memperkenalkan Nabi kepada umat islam lainnya, mengajarkan syarial islam, dan mengamalkan petunjuk-petunjuk yang ada di dalam ayat Al-Qur’an.

Sebenarnya merayakan Maulid Nabi tidak hanya dilakukan satu hari saja, tetapi telah dilakukan setiap hari.

Saat membaca sholawat Nabi, saat berzikir, dan sebagainya itu sudah termasuk sebagai merayakan Maulid Nabi.

Oleh sebab itu, Maulid Nabi itu tidak memiliki batasan waktu.***

 

 

Rekomendasi