Harga Tukar Won Korea Selatan Melemah Imbas Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Umumkan Status Darurat Militer

inNalar.com – Di penghujung tahun ini, dunia di kejutkan oleh Korea Selatan yang secara tiba-tiba berada dalam status darurat militer.

Tepatnya pada tanggal 3 Desember 2024, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk pertama kalinya menyatakan status darurat militer setelah hampir 5 dekade.

Pengumuman ini tidak hanya mengguncang dunia politik, tetapi juga berdampak langsung pada nilai tukar won Korsel, yang mengalami penurunan tajam.

Baca Juga: Mengenal Figur Inspiratif Lokal BRI Saiban, Sosok Penggerak Sejumlah UMKM di Ponorogo

Sebelum pengumuman darurat militer, sebenarnya situasi politik di Korea Selatan memang sudah berada dalam ketegangan.

Yang di mana pihak oposisi yang semakin kuat mengancam posisi pemerintah, dan upaya pemakzulan terhadap Presiden Yoon menjadi sorotan utama.

Sehingga membuat Yoon Suk Yeol merasa perlu mengambil langkah drastis untuk melindungi tatanan konstitusi.

Baca Juga: Kronologi Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Tetapkan Status Darurat Militer Tapi Dicabut Kembali dalam 2 Jam

Dan juga guna mencegah apa yang dirinya sebut sebagai aktivitas anti-negara dari pihak oposisi.

Pengumuman ini segera memicu reaksi beragam dari khalayak publik dan pasar keuangan.

Di mana Banyak warga merasa khawatir tentang implikasi kebijakan tersebut terhadap kebebasan sipil dan stabilitas demokrasi.

Baca Juga: UMR Kaltim 2025 Menjanjikan, Samarinda dan Balikpapan Dikalahkan Kabupaten Pemegang UMK Tertinggi Ini

Dan di sisi lain, investor merespons dengan ketidakpastian yang tinggi, menciptakan gelombang penjualan di pasar valuta asing.

Hal tersebut terbukti karena setelah pengumuman tersebut, nilai tukar mata uang Korea Selatan terhadap dolar AS mengalami penurunan drastis.

Yang di mana per tanggal 3 Desember 2024, mata uang negeri ginseng ini jatuh ke level terendah dalam dua tahun, mencapai 1.443,40 won per dolar AS.

Baca Juga: 2025 Rezeki Warga Palembang Ngalir! UMR Sumatera Selatan Makin Tinggi, Bakal Naik Jadi Segini

Tentu saja ini merupakan penurunan yang sangat signifikan dari kisaran 1.430 won per dolar sebelumnya.

Adanya ketidakpastian politik karena status darurat militer menjadi faktor utama penyebab penurunan nilai tukar ini.

Investor cenderung menjauh dari aset yang dianggap berisiko tinggi ketika situasi politik tidak stabil.

Tak hanya itu ternyata reaksi pasar saham juga menunjukkan dampak negatif, karena bursa saham Korsel merosot sekitar 2% pada hari yang sama.

Terutama pada saham-saham besar seperti Samsung Electronics dan LG Energy Solution mengalami penurunan lebih dari 1% hingga 2%.

Menanggapi situasi ini, Bank of Korea segera merespons dengan rencana untuk meningkatkan likuiditas jangka pendek dan menyediakan pinjaman khusus guna menstabilkan pasar valuta asing.

Otoritas moneter juga mengalokasikan dana stabilisasi hingga 10 triliun won untuk mendukung pasar saham jika diperlukan, menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Namun untungnya hanya beberapa jam setelah pengumuman awal, Presiden Yoon mencabut status darurat militer pada 4 Desember 2024.

Sehingga membantu meredakan ketegangan di pasar keuangan, dan nilai tukar mata uang korsel mulai pulih sedikit menjadi sekitar 1.418 won per dolar AS.***

Rekomendasi