Hanya 7 km dari Monas, Masjid Tenggelam di Tengah Laut Ini Jadi Sinyal Bahaya Untuk Jakarta, Namanya..

inNalar.com – Umumnya, masjid merupakan tempat ibadah yang banyak di kunjungi oleh umat muslim se dunia.

Namun ternyata, ada satu masjid di Jakarta yang keberadaanya menjadi sinyal bahaya untuk kota ini.

Dilansir dari akun YouTube Jelajah Bumi, dikatakan bahwa beberapa tahun yang lalu, masih terdengar lantunan adzan di masjid ini.

Baca Juga: Misteri Soeharto Tak Jadi Korban G30s PKI, Mengaku Jaga Anak di RS Saat Malam Horror Itu?

Banyak masyarakat yang datang berduyun-duyun menapaki tempat suci ini untuk menunaikan ibadah.

Namun seiring berjalanya waktu, sapuan air laut mengubah keadaan masjid dan merendamnya.

Waktu demi waktu, tempat suci ini hampir tergerus habis oleh ombak laut, meskipun keberadaanya masih dapat dilihat mata.

Baca Juga: Bukan Merauke! Titik Paling Timur Indonesia Berada di Lokasi Terpencil, Muara Ini Dijaga Ratusan TNI

Masjid ini berada di tengah laut, Muara Baru, yang lokasinya hanya berjarak 7 meter dari Monas.

Terletak di balik tanggul setinggi 5 meter, bangunan ini masih tetap terlihat di tengah terpaan ombak laut.

Masjid ini dibangun sejak puluhan tahun lalu, masjid di tengah laut ini menjadi saksi bisu, bagaimana pesisir ibu kota perlahan mulai tenggelam.

Baca Juga: Seorang Turis China Hilang di Long Pink Beach Labuan Bajo NTT, Keluarga Menangis Sambil Peluk Barang Korban

Menurut warga sekitar, tempat suci ini mulai terendam sejak tahun 2000 an. Padahal, masyarakat yang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan dan petani sering menunaikan ibadah disini. 

Sampai akhirnya, masjid tak lagi dapat dipakai karena mulai terendam dan dihantam ombak laut berkali-kali.

Dulunya, warga berbondong-bondong ke tempat ibadah ini karena menjadi salah satu yang terdekat dengan pemukiman dan pelabuhan.

Awalnya, ketinggian air yang merendam masjid ini hanya sampai mata kaki, namun kini ketinggiannya sudah mencapai 1 setengah meter.

Penyebab tenggelamnya bangunan ini di adalah kenaikan air laut yang dipicu oleh pemanasan global, sehingga sekarang keberadaanya ada di tengah laut.

Selain itu, penurunan permukaan tanah di DKI jakarta juga menjadi salah satu alasannya.

Kini, masjid itu berubah menjadi bangunan terbengkalai di tengah laut yang kian usang, bernama Wal Adhuna.

Lantainya yang dulu menjadi tempat sujud masyarakat, kini tak lagi terlihat karena air laut yang menutupinya.

Volume air yang terus meningkat, juga menyebabkan dinding masjid Wal Adhuna kini rapuh dan keropos.

Keberadaanya di tengah laut, menjelaskan wilayah Ibu Kota Jakarta kini juga mulai tenggelam.

140 meter dari masjid ini terdapat perumahan warga, yang hanya dipisahkan oleh tanggul dengan ketinggian 5 meter.

Panjang tanggul ini mencapai 3492 m, dan memiliki peran yang juga sangat penting bagi masyarakat Jakarta.

Singkatnya, masjid Wal Adhuna yang berada di tengah laut ini dapat menjadi sinyal darurat bagi sekitarnya. 

Khususnya bagi Ibukota Jakarta, yang jika keadaan seperti ini dibiarkan, maka tidak menutup kemungkinan banyak tempat juga yang ikut terselimuti air laut.***

 

Rekomendasi