Hamas Merespon Positif Tawaran Gencatan Senjata, Netanyahu Malah Deklarasi akan Terus Berperang di Gaza hingga ‘Kemenangan Total’

inNalar.com – Perdana Menteri Qatar mengungkapkan bahwa Hamas telah menunjukkan sikap positif terhadap potensi pengaturan gencatan senjata dengan Israel.

Hamas bersedia untuk menghentikan permusuhan dengan Israel sambil menegaskan kembali tuntutannya untuk segera menghentikan serangan Israel di Gaza.

Tanggapan Hamas terhadap usulan rencana perdamaian yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah dikomunikasikan kepada otoritas Israel.

Baca Juga: Dibangun pada Tahun 1925, Masjid Terbesar ke-2 di Kalimantan Timur Ini Jadi Saksi Bisu Ribuan Mualaf Bersyahadat

Hamas mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan bahwa kepemimpinannya telah mengevaluasi “proposal gencatan senjata komprehensif” dengan pandangan positif.

Proposal tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk bantuan kemanusiaan, dan upaya rekonstruksi.

Selain itu, ada pula pencabutan blokade yang sudah berlangsung lama di Gaza, dan kemajuan program pertukaran tahanan.

Baca Juga: Investasinya Rp324 Triliun, Proyek Abadi di Maluku Utara Ini Resmi Dimulai Setelah Nganggur 25 Tahun

Sebagai informasi, Qatar telah aktif terlibat dalam negosiasi, berkolaborasi dengan AS dan Mesir untuk menengahi gencatan senjata jangka panjang dan menjamin pembebasan sandera Hamas .

Usulan perjanjian gencatan senjata tersebut dirumuskan lebih dari seminggu yang lalu dalam diskusi antara pejabat intelijen AS dan Israel, bersama dengan perwakilan dari Mesir dan Qatar.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza, sampai “kemenangan total” tercapai.

Baca Juga: Dibangun Sejak 2019, Museum di Kota Samarinda Ini Disebut Destinasi yang ‘Terlupakan’, Kenapa?

Pernyataan tersebut menandai komentar resmi pertama Israel setelah Qatar mengatakan Hamas secara resmi menanggapi “positif” terhadap proposal kesepakatan.

Sebagai informasi, Perang dimulai setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober

Serangan tersebut menewaskan sekitar 1.200 orang dan sekitar 240 orang disandera.

Baca Juga: Telan Rp5 Triliun, Kalimantan Timur Bakal Punya Mall Megah Baru, Desainnya Bak…

Dilansir inNalar.com dari yenisafak.com, Sekitar setengah dari sandera dibebaskan selama gencatan senjata selama seminggu di bulan November dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

Serangan Israel sejak saat itu telah menewaskan lebih dari 27.000 warga Palestina.

sekitar 85% dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi, menurut PBB.*** 

Rekomendasi