Hamas Difitnah, Ternyata Warga Israel Ditembak Mati oleh IDF Israel Sendiri, Begini Kronologinya

inNalar.com – Pada 7 Oktober 2023 lalu, Hamas melakukan serangan tidak terduga ke Israel.

Adapun niat dari serangan Hamas ke Israel ini adalah untuk melumpuhkan IDF dan menghancurkan tentara Israel Divisi Gaza di 15 titik utama serta 10 titik militer lainnya.

Serangan yang dilakukan secara tiba-tiba oleh Hamas ini membuat setidaknya 1.400 orang Israel meninggal dunia.

Baca Juga: Pengamat Kritik Pembuktian Netralitas Jokowi Jangan Sekedar Omongan, Mesti ada Aturan Tegas

Sekitar 48,1% orang Israel yang teridentifikasi dipastikan adalah tentara atau polisi. Sedangkan sisanya adalah warga sipil.

Kejadian yang mengagetkan dunia ini membuat banyak perhatin tertuju ke Hamas maupun Israel. Tidak sedikit yang mengecam Hamas karena menewaskan lebih dari 1.000 warga Israel.

Namun, pernahkah kamu berpikir kalau ternyata Hamas tengah difitnah?

Baca Juga: Bisa Dikelilingi dalam Dua Jam Saja, Pulau Bungin NTB Ini Punya Penduduk Terpadat di Dunia! Ada Banyak Sampah?

Dilansir dari akun Twitter (X) @Greschinov, terdapa setidaknya tiga dokumentasi yang membuktikan bahwa korban warga sipil jatuh bukan karena Hamas, melainkan, karena IDF Israel itu sendiri.

Kejadian yang pertama adalah seorang warga sipil yang ditembak mati oleh polisi karena dikira menjadi salah satu dari pejuang Palestina tersebut.

Selain itu, IDF juga dilaporkan menembak dari helikopter kepada Hamas dan juga para sandera yang bersama dengan mereka.

Baca Juga: Video Ribuan Warga Palestina Terusir dari Negeri Sendiri, Potret Eksodus 1948 Terulang Kembali?

Tidak hanya itu, salah satu warga Kibbutz Be’eri yang selamat juga mmemberi kesaksian bahwa tentara Israel menembaki rumah-rumah tempat Hamas berada dimana di dalamnya juga terdapat ratusan sandera.

Dari dokumentasi yang diberikan oleh warga yang selamat tersebut, kerusakan yang terjadi ke bangunan maupun rumah-rumah disana lebih mungkin dilakukan oleh Israel dibanding Hamas.

Hal tersebut karena para pejuang Palestina tersebut tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pengeboman dengan daya rusak yang begitu besar.

Kemudian, menurut beberapa laporan, warga sipil diperlakukan dengan baik oleh Hamas. Hal ini selaras dengan perintah umum petinggi Hamas untuk tidak menyasar warga sipil.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa tidak semua korban yang tercatat adalah karena perbuatan Hamas.

Analisis jika IDF juga menjadi pelaku dalam tragedi 7 Oktober 2023

Selain itu, terdapat sebuah penjelasan lain di kolom komentar. Sebuah video yang dibagikan oleh akun Twitter (X) bernama @freakangelsss.

Dalam video yang diawali dengan seorang tentara Israel sedang menunjuk ke sebuah rumah yang temboknya hancur. Tentara tersebut menjelaskan jika sebelumnya di dalam rumah tersebut ada delapan bayi dan beberapa orang lainnya terbakar.

Kemudian, sebuah pertanyaan ditanyakan oleh sang pembawa acara, bagaimana tembook bisa hancur karena terbakar?

Seperti yang diketahui, api membakar kayu dan sebagainya, namun, tidak dapat menghancurkan tembok sampai tidak tersisa.

Selain itu, juga disebutkan bahwa senjata yang Hamas bawa hanya senapan dan peluncur granat kecil yang kekuatannya tidak bisa menghancurkan tembok sampai hancur tak bersisa.

Lalu, siapa yang melakukan hal tersebut? Sang host mengatakan jika pelakunya adalah IDF dan hal ini sudah mereka ungkapkan melalui kanal berita Israel, Haaretz.

Dalam video tersebut disebutkan bahwa IDF kesusahan menghadapi serangan dari Hamas.

Kemudian, Truval Escapa, seorang anggota tim keamanan Kibbutz Be’eri mengatakan kepada surat kabar Haaretz ketika rasa putus asa mulai muncul, para Komandan membuat keputusan yang berat, yakni menembaki rumah-rumah di wilayah yang sudah dimasuki Hamas dan membunuh mereka sekaligus rakyat biasa yang menjadi sandera.***

 

Rekomendasi