Habiskan Rp80 Miliar Guna Pengembangan, Bandara di Wakatobi Ini Sempat Berhenti Beroperasi, Apa Masalahnya?

inNalar.com – Wakatobi merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Tenggara yang terkenal akan keindahan bawah lautnya.

Terkenal akan potensi wisatanya, di Wakatobi juga didukung oleh fasilitan bandara yang mumpuni.

Di Wakatobi terdapat sebuah infrastruktur yang mendukung mobilitas baik warga lokal maupun turis.

Baca Juga: Laba Bersih Terjun 82 Persen, Emiten Batu Bara Bumi Resources Ungkap 3 Biang Kerok Penurunan Kinerja Keuangan di Kuartal III 2023

Bandar udara tersebut dikenal oleh masyarakat sekitar dengan nama Bandara Matahora.

Lokasinya berada di Pulau Wangi-wangi, Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.

Dibangun pada tahun 2007 dan mulai beroperasi pada Mei tahun 2009 setelah diresmikan langsung oleh Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal.

Baca Juga: Daftar Pemain Unggulan Malaysia Open 2024: Anthony Ginting Terdepan, Ganda Putra Cuma 1 Wakil

Biaya pembangunannya cukup besar yakni meghabiskan dana hingga Rp100 miliar.

Kemudian, pada tahun 2011 Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dalam pengembangan sisi udara dan sisi darat Bandar Udara Matahora.

Hal tersebut dilakukan agar bandar udara ini dapat didarati pesawat Airbus A320 dan Boeing 737.

Baca Juga: Kemenkeu dan KemenPANRB Optimalisasi Layanan Digital Payment, Pembayaran Lewat Satu Platform Makin Mudah!

Dari pengembangan tersebut, landasan pacu yang sebelumnya 2.000 meter diperpanjang menjadi 2.500 meter.

Kemudian, dilakukan penambahan trotoar dari 5 cm sampai 12 cm untuk memfasilitasi Airbus A320, Boeing 737, MJ 900 dan PR 900.

Dilansir inNalar.com dari laman Dephub, pada tahun 2015 pengembangan bandara ini kembali dilakukan.

Baca Juga: Diguyur Rp51 Miliar, Kawasan Kumuh Seluas 14,7 Ha di Kota Kendari Ini Disulap Jadi Destinasi Wisata Baru Memikat Hati, Fasilitasnya…

Setelah setahun, renovasi tersebut pun selesai yang menambahkan berbagai fasilitas.

Fasilitas tambahan tersebut meliputi berbagai fasilitas di tambahkan seperti gedung PKP-PK, gedung NDB, gedung DVOR/DME, gedung tower/menara pengawas, gedung genset, gedung CCR, gedung power quality, gedung karantina kesehatan, dan area parkir kendaraan.

Kemudian, dilakukan pula peningkatan panjang landasan menjadi 2000×30 meter.

Baca Juga: Nilainya Rp5 Miliar, Pemkot Magelang Ketiban Rezeki 20 Unit Rumah Khusus dari PUPR, Dapat Tampung 80 Jiwa

Renovasi tersebut menghabiskan biaya yang cukup besar yakni mencapai Rp80 miliar.

Namun, setelah dilakukan berbagai renovasi ternyata bandara Matahora sempat berhenti beroperasi.

Penghentian operasi bandara ini dilakukan pada Juli tahun 2022 akibat pandemi Covid-19 karena satu-satunya penerbangan dari dan ke Kendari dihentikan oleh maskapai Wings Air.

Baca Juga: Juventus dan AS Roma Rebutan Bek Antah Berantah Milik RB Salzburg di Bursa Transfer 2024

Sekitar 5 bulan berhenti beroperasi, pada akhir tahun 2022 bandara ini kembali aktif sampai sekarang.***

 

Rekomendasi