

InNalar.com – Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan satu daerah yang dilewati oleh sungai Mahakam.
Maka dari itu, tentu infrastruktur jalur penghubung berupa jembatan merupakan satu hal yang penting agar akses mobilitas di Kalimantan Timur akan lebih mudah.
Seperti halnya jalur penghubung ini, yang bahkan diklaim terpanjang di Indonesia. Bagaimana tidak, panjangnya saja mencapai 15,3 km.
Menggunakan metode pile slab (jalan layang), pembangunan jalur penghubung ini dibangun secara bertahap di bagian Badan dan fondasi jembatan hingga melintas belasan km di atas rawa.
Karena itu, pile slab ini saat dilihat dari permukaan tanah panjangnya bisa mencapai 2-3 km.
Sedangkan jika menghitung panjang totalnya maka akan mencapai 15,3 km.
Walau berada di atas rawa sekaligus sungai, namun kategori dari jalur penghubung ini tergolong sebagai infrastruktur jembatan.
Pemerintah memilih menggunakan metode pile slab ini juga karena akses jalan di daerah tersebut bisa terkena air hingga banjir ketika hujan.
Sebab itulah metode pile slab atau jalan layang ini merupakan metode yang tepat, karena konstruksinya akan menjadi lebih kuat dan hemat biaya.
Biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk membangun jalur penghubung di Kalimantan Timur ini yaitu sekitar Rp300 miliar.
Meskipun total panjangnya 15,3 km, namun jalur penghubung yang ada di atas sungai Mahakam ini sebenarnya bentangannya hanya sepanjang 560 meter dengan lebar 9 meter seperti yang dilansir dari kkjtj pupr.
Konstruksi tersebut terdiri dari bentang utama sepanjang 200 meter dengan bentang pendekat yaitu 12×30 meter.
Bahkan saking panjangnya jembatan ini sampai bisa menghubungkan 5 kecamatan yang ada di Kutai Kartanegara.
Kecamatan yang terhubung yakni Kembang Janggut, Tabang, Muara Wis, Kenohan, dan Muara Muntai.
Sementara itu nama dari jalur penghubung yang diklaim jadi terpanjang di Indonesia ini adalah Jembatan Martadipura dan berada di kabupaten Kutai Kartanegara.
Adapun sebenarnya Jembatan Martadipura ini juga telah dibangun pada tahun 2002, dan telah beroperasi sejak 2006.
Diketahui pada Maret 2023 kemarin pemerintah baru saja melakukan rehabilitasi pada jalur penghubung tersebut untuk melakukan uji beban. ***