

inNalar.com – Beberapa bandara di Indonesia ini terkenal karena memiliki sisi unik yang tidak biasa dan sulit ditemukan di bandar udara lainnya. Sebagai contohnya saja adalah bandara yang ada di Sorong, Papua Barat Daya ini.
Infrastruktur yang ada di Sorong ini bernama Bandara Domine Eduard Osok (DEO) yang bangunan terminalnya unik berbentuk mirip dengan buah pinang.
Perlu diketahui, bandar udara yang ada di kota dengan sebutan Kota Minyak ini pertama kali dibangun pada tahun 2002 dan menjadi yang terbesar di provinsi tersebut.
Baca Juga: Wow! Megaproyek Rp566 Triliun di IKN di Kalimantan Timur Sampai Didatangi PBB, Mengapa?
Seperti halnya pembangunan bandar lainnya, bandar udara di Kota Minyak ini dibangun untuk menggantikan Bandar Udara Jeffman yang terletak di salah satu pulau kecil di kota ini.
Pada tahun 2011 lalu, tempat ini menerima proyek pengembangan dari pemerintah yang berlangsung selama kurang lebih enam tahun.
Dilansir dari Kementerian Perhubungan, pengembangan dari bandar udara ini meliputi gedung terminal yang terdiri dari dua lantai serta fasilitas modern lainnya, seperti garbarata dan fixed bridge, baggage handling system, lift terminal, x-ray bagasi, dan lainnya.
Selain itu, pengembangan ini juga meliputi penambahan fasilitas lain seperti area konsesi, area kerbside, dan pembaruan desain interior terminal.
Pengembangan yang akhirnya mengubah Bandara Domine Eduard Osok menjadi semakin modern ini menghabiskan dana yang tidak sedikit.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang dihabiskan untuk proyek pengembangan ini terhitung sebesar Rp236 miliar.
Tentunya biaya yang besar tersebut juga sebanding dengan hasil yang diberikan, yakni bangunan modern dengan interior cantik dan eksterior unik.
Eskterior unik dari terminal penumbang Bandara Domine Eduard Osok di Sorong, Papua Barat Daya ini terlihat menyerupai buah pinang yang mencerminkan budaya daerah setempat.
Selain itu, di areal bandara terdapat suatu situs sejarah menarik yang memiliki hubungan dengan salah satu tokoh penting di masyarakat.
Adapun tokoh penting tersebut adalah Domine Eduard Osok yang merupakan tokoh suku asli Moi yang berjasa menyebarkan agama Kristen di tanah Moi.
Situs sejarah yang berada di areal bandar udara ini adalah Tugu Domine Eduard Osok yang diresmikan oleh Wali Kota Sorong, Lambert Jitmau pada 1 Maret 2022 lalu.
Pembangunan dari Tugu Domine Eduard Osok di Bandara DEO ini diharapkan akan memperindah wajah bandar udara.
Sedangkan, pemberian nama Domine Eduard Osok bagi bandara terbesar di Sorong ini adalah sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan kepada sosok yang sudah berjasa menyebarkan ajaran Kristen di tanah Moi.***